klikwartaku.com
Beranda Internasional Israel Cegat Kapal Bantuan ke Gaza, Greta Thunberg Ikut Ditahan

Israel Cegat Kapal Bantuan ke Gaza, Greta Thunberg Ikut Ditahan

Angkatan Laut Israel mencegat armada kapal bantuan menuju Gaza dan menahan para aktivis, termasuk Greta Thunberg. Foto: Tangkapan layar YouTube Associated Press

KLIKWARTAKU — Angkatan Laut Israel kembali mencegat rombongan kapal bantuan kemanusiaan menuju Gaza, Rabu 1 Oktober 2025. Armada yang tergabung dalam Global Sumud Flotilla (GSF) itu disebut membawa bantuan medis dan pangan untuk warga Palestina. Di antara aktivis yang ditahan terdapat Greta Thunberg, aktivis iklim asal Swedia.

Kementerian Luar Negeri Israel menyebut kapal-kapal tersebut “berhasil dihentikan dengan aman” dan seluruh penumpangnya dibawa ke pelabuhan Israel. Pemerintah Israel mengklaim flotilla itu telah diperingatkan agar mengubah haluan karena mendekati “zona pertempuran aktif”.

Namun, GSF mengecam aksi tersebut sebagai tindakan ilegal dan menyebutnya bukan pertahanan diri, melainkan “aksi keputusasaan terang-terangan”. Kelompok itu juga menuduh kapal mereka sengaja ditabrak, serta terkena tembakan meriam air. “Ini bukti betapa jauh penjajah akan bertindak untuk memastikan Gaza tetap terisolasi,” tulis GSF di media sosial.

Rekaman yang dirilis Israel memperlihatkan Greta Thunberg duduk di dek kapal, menerima air minum dan jaket dari seorang prajurit. Sementara siaran langsung dari kapal menunjukkan tidak semua dari 44 kapal yang tergabung dalam flotilla berhasil dinaiki pasukan Israel.

Insiden ini memicu reaksi keras internasional. Presiden Kolombia Gustavo Petro mengusir seluruh diplomat Israel dari negaranya dan memutus perjanjian perdagangan bebas yang berlaku sejak 2020. Ia juga menuntut pembebasan dua warga Kolombia yang ikut dalam flotilla.

Wakil Perdana Menteri Irlandia, Simon Harris, menegaskan Israel harus menghormati hukum internasional, apalagi ada tujuh warga Irlandia di kapal, termasuk senator Sinn Féin, Chris Andrews.

Sebelumnya, Israel sudah dua kali menggagalkan upaya kapal aktivis membawa bantuan ke Gaza pada Juni dan Juli lalu. Kritik semakin tajam setelah laporan PBB menyatakan famine (kelaparan massal) terjadi di Gaza akibat “hambatan sistematis Israel” terhadap bantuan kemanusiaan.

Israel membantah tudingan tersebut, menyebut distribusi bantuan harus diawasi agar tidak jatuh ke tangan Hamas.

Di sisi lain, situasi di Gaza makin genting. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan ratusan ribu warga Gaza City untuk segera mengungsi ke selatan, dengan ancaman bahwa siapa pun yang bertahan akan dianggap sebagai “teroris atau pendukung teror”. Palang Merah Internasional menegaskan warga sipil harus tetap dilindungi, baik yang memilih tinggal maupun mengungsi.***

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan