klikwartaku.com
Beranda Internasional Satu Keluarga Tewas dalam Serangan Drone Rusia di Ukraina, Dua Anak Jadi Korban

Satu Keluarga Tewas dalam Serangan Drone Rusia di Ukraina, Dua Anak Jadi Korban

Serangan drone Rusia di wilayah Sumy, Ukraina, menewaskan satu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak berusia 4 dan 6 tahun. Foto: Tangkapan layar YouTube Vision Vibe

KLIKWARTAKU — Sebuah serangan drone Rusia di wilayah timur laut Sumy, Ukraina, menewaskan satu keluarga utuh yang terdiri dari pasangan suami-istri dan dua anak mereka. Peristiwa memilukan itu terjadi pada malam hari di desa Chernechchyna, menurut laporan pejabat lokal, Selasa 30 September 2025.

Kepala wilayah Sumy, Oleh Hryhorov, mengatakan rumah keluarga tersebut hancur akibat serangan. Tim penyelamat kemudian menemukan jasad kedua anak berusia 4 dan 6 tahun bersama orang tua mereka dari reruntuhan bangunan.

“Kehilangan satu keluarga adalah tragedi yang tidak akan pernah kami lupakan atau maafkan,” kata Hryhorov dalam unggahan di Telegram.

Serangan Udara Meningkat

Militer Ukraina melaporkan berhasil menembak jatuh 46 dari 65 drone Rusia yang diluncurkan semalam. Namun, 19 drone berhasil mengenai target di enam lokasi berbeda, termasuk Sumy.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menghancurkan 81 drone Ukraina di lima wilayah Rusia, tanpa melaporkan adanya korban jiwa.

Foto yang dibagikan oleh Dinas Darurat Ukraina (DSNS) menunjukkan petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan api di rumah warga usai serangan. Dua bangunan hunian lainnya di desa tersebut dilaporkan rusak parah.

Ukraina Desak Bantuan Pertahanan Udara

Serangan ini menjadi bagian dari intensifikasi serangan udara Rusia dalam beberapa minggu terakhir. Ukraina terus mendesak sekutu Barat untuk memperkuat sistem pertahanan udara mereka.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengumumkan paket bantuan baru senilai €2 miliar untuk mendukung produksi dan penggunaan drone oleh Ukraina. Sementara itu, Amerika Serikat sedang mempertimbangkan permintaan Ukraina untuk sistem rudal jarak jauh Tomahawk, yang dapat menjangkau kota besar di Rusia termasuk Moskow.

Meski upaya diplomasi terus dilakukan oleh AS dan Eropa, Presiden Rusia Vladimir Putin berulang kali menolak gencatan senjata. Situasi di garis depan pun masih diwarnai pertempuran sengit dengan korban yang sangat tinggi di kedua belah pihak.***

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan