klikwartaku.com
Beranda Internasional Menhan AS Pete Hegseth dan Donald Trump Tegaskan Etos “Warrior” di Depan Jenderal Top Militer

Menhan AS Pete Hegseth dan Donald Trump Tegaskan Etos “Warrior” di Depan Jenderal Top Militer

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth dan Presiden Donald Trump menegaskan pentingnya etos “warrior” dalam tubuh militer. Foto: Tangkapan layar YouTube Sky News

KLIKWARTAKU — Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Pete Hegseth, mengumumkan kebijakan baru yang mewajibkan seluruh personel tempur memenuhi standar kebugaran fisik tertinggi yang sebelumnya hanya berlaku untuk pria. Ia menegaskan, standar harus seragam, netral gender, dan tinggi — meski berpotensi mengecualikan sebagian perempuan dari dinas tempur.

Pengumuman itu disampaikan Hegseth di hadapan ratusan jenderal dan perwira tinggi militer dalam pertemuan langka di Markas Korps Marinir Quantico, Virginia. Acara tersebut juga dihadiri langsung Presiden Donald Trump, yang memberikan dukungan penuh terhadap visi Hegseth membangun kembali etos tempur militer AS.

“Standar harus seragam, netral gender, dan tinggi,” tegas Hegseth. “Kita harus mengakhiri dekade kerusakan budaya yang membuat militer terjebak dalam ketakutan, birokrasi, dan agenda di luar misi utamanya.”

Fokus pada Perubahan Budaya di Pentagon

Dalam pidatonya, Hegseth menyebut akan mengakhiri program DEI (diversity, equity, inclusion), membatasi pengecualian penampilan seperti janggut, serta menutup mekanisme pengaduan anonim. Ia juga menyinggung “gangguan iklim”, “woke garbage”, dan kepemimpinan yang takut dicap beracun sebagai bagian dari masalah.

Hegseth tidak menampik dirinya telah memecat sejumlah komandan senior yang dianggap tidak sejalan dengan visinya. “Perubahan kepemimpinan lain pasti akan menyusul,” katanya.

Trump: “Bangkitkan Spirit Pejuang”

Presiden Trump yang naik panggung setelah Hegseth menyampaikan pidato bernada patriotik. “Bersama-sama kita membangkitkan kembali spirit pejuang. Inilah semangat yang membangun dan memenangkan bangsa ini,” ujarnya, disambut keheningan disiplin para jenderal.

Dalam pidato luasnya, Trump juga mengklaim telah menyelesaikan tujuh konflik internasional dan berharap mencapai penyelesaian kedelapan jika Hamas menerima proposal damai Gaza yang ia ajukan bersama Israel.

Pertemuan Langka Para Jenderal

Pertemuan di Quantico ini dianggap luar biasa karena mengumpulkan jenderal dan laksamana dari seluruh dunia, termasuk dari Eropa, Korea Selatan, hingga Timur Tengah. Banyak dari mereka terlihat mengenakan medali operasi militer di Afghanistan, Irak, dan perang melawan teror pasca-11 September.

Meskipun Wakil Presiden JD Vance menyebut pertemuan itu bukan hal istimewa, sejumlah analis menilai sebaliknya. “Selama 49 tahun dinas saya, belum pernah melihat hal seperti ini,” kata Giuseppe Cavo Dragone, Ketua Komite Militer NATO.

Bagi Trump, pertemuan ini dimaksudkan untuk membangun kembali esprit de corps di tubuh militer, sekaligus mengirim pesan tegas tentang arah kebijakan pertahanannya.***

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan