klikwartaku.com
Beranda Internasional Presiden Madagaskar Bubarkan Pemerintah Usai Demo Besar Generasi Z

Presiden Madagaskar Bubarkan Pemerintah Usai Demo Besar Generasi Z

Presiden Madagaskar Andry Rajoelina membubarkan pemerintah setelah gelombang protes besar yang dipimpin generasi muda terkait krisis listrik dan air. Foto: Tangkapan layar YouTube FRANCE 24 English

KLIKWARTAKU — Presiden Madagaskar, Andry Rajoelina, mengumumkan pembubaran pemerintahannya setelah gelombang protes besar-besaran yang dipimpin generasi muda terkait pemadaman listrik dan krisis air bersih.

Dalam pidato nasional yang disiarkan televisi pada Senin 29 September 2025, Rajoelina menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat dan menegaskan bahwa menteri-menteri yang tidak bekerja sesuai tugas akan dicopot.

“Saya telah memberhentikan perdana menteri dan pemerintah. Seleksi untuk perdana menteri baru dibuka selama tiga hari ke depan,” ujarnya di stasiun Televiziona Malagasy.

Aksi yang dikenal sebagai “protes Generasi Z” itu telah berlangsung sejak Kamis lalu, dengan ribuan pemuda turun ke jalan di berbagai kota. Mereka mengusung slogan: “Kami ingin hidup, bukan sekadar bertahan.”

Menurut PBB, sedikitnya 22 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka akibat tindakan represif aparat keamanan, termasuk penggunaan peluru karet, gas air mata, hingga peluru tajam. Namun Kementerian Luar Negeri Madagaskar menolak data tersebut, menyebutnya sebagai “informasi keliru”.

Demonstrasi awalnya meletus di ibu kota Antananarivo, lalu meluas ke delapan kota lain. Pemerintah pun memberlakukan jam malam dari senja hingga fajar di ibu kota setelah maraknya kerusuhan dan penjarahan.

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Volker Türk, mengecam keras tindakan aparat. Ia mendesak agar pasukan keamanan menghentikan penggunaan kekerasan berlebihan serta membebaskan demonstran yang ditahan secara sewenang-wenang.

Sebelumnya, Rajoelina telah memecat Menteri Energi karena dianggap gagal menjalankan tugas, namun hal itu tidak meredakan amarah publik. Massa tetap menuntut presiden beserta seluruh kabinetnya mundur.

Rajoelina menyatakan pemerintahannya kini bersifat sementara hingga kabinet baru terbentuk. Ia juga berjanji untuk membuka dialog dengan kaum muda.

Gelombang protes ini menjadi ujian politik terbesar bagi Rajoelina sejak terpilih kembali pada 2023. Madagaskar sendiri memiliki sejarah panjang gejolak politik, termasuk krisis 2009 yang menjatuhkan presiden saat itu dan mengantarkan Rajoelina ke kursi kekuasaan.***

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan