klikwartaku.com
Beranda Internasional Mantan Direktur FBI James Comey Didakwa Dua Tuduhan, Terkait Kesaksian di Senat AS

Mantan Direktur FBI James Comey Didakwa Dua Tuduhan, Terkait Kesaksian di Senat AS

Mantan Direktur FBI James Comey resmi didakwa dewan juri federal dengan dua tuduhan terkait kesaksiannya di hadapan Senat AS pada 2020. Foto: Tangkapan layar YouTube CBS News

KLIKWARTAKU — Mantan Direktur FBI, James Comey, resmi didakwa oleh dewan juri federal di negara bagian Virginia dengan dua tuduhan pidana. Dakwaan ini berkaitan dengan kesaksian Comey pada sidang Komite Kehakiman Senat tahun 2020 mengenai dugaan kebocoran informasi rahasia FBI.

Comey dituduh melakukan satu tuduhan memberikan pernyataan palsu dan satu tuduhan menghalangi proses peradilan. Kasus ini muncul hanya beberapa hari setelah mantan Presiden Donald Trump mendesak Jaksa Agung AS untuk lebih agresif menyelidiki para lawan politiknya, termasuk Comey.

Dalam pernyataan video, Comey menegaskan dirinya tidak bersalah. “Saya percaya pada sistem peradilan federal. Saya dan keluarga tahu ada harga yang harus dibayar karena melawan Trump. Tapi saya tidak bersalah. Mari kita buktikan di pengadilan,” ujarnya.

Menurut dakwaan, tuduhan pertama berkaitan dengan pernyataan Comey yang menyebut dirinya tidak pernah memberi izin pejabat FBI lain untuk menjadi sumber anonim dalam laporan media terkait penyelidikan Hillary Clinton. Tuduhan kedua menyebut Comey secara sengaja mencoba “mempengaruhi, menghalangi, dan mengacaukan” proses penyelidikan Senat dengan memberikan keterangan yang tidak benar.

Jika terbukti bersalah, Comey terancam hukuman penjara hingga lima tahun. Sidang pembacaan dakwaan dijadwalkan pada 9 Oktober mendatang di Alexandria, Virginia.

Kasus ini ditangani oleh Lindsey Halligan, Jaksa Federal untuk Distrik Timur Virginia, yang sebelumnya merupakan pengacara pribadi Trump. Hal ini menimbulkan kritik luas terkait potensi konflik kepentingan dan tekanan politik terhadap Departemen Kehakiman.

Sejumlah tokoh Demokrat mengecam dakwaan tersebut sebagai bentuk politisasi hukum. Pemimpin Demokrat di DPR, Hakeem Jeffries, menyebut kasus ini sebagai “serangan memalukan terhadap supremasi hukum” dan berjanji akan meminta pertanggungjawaban pihak yang terlibat.

James Comey menjabat sebagai Direktur FBI sejak 2013 hingga 2017. Namanya menjadi sorotan setelah ia mengumumkan penyelidikan email Hillary Clinton menjelang Pilpres 2016, serta perannya dalam investigasi dugaan campur tangan Rusia dalam pemilu yang dimenangkan Trump. Comey kemudian dipecat Trump pada 2017, yang semakin memperburuk hubungan keduanya.

Kasus ini dinilai sebagai salah satu dakwaan profil tinggi terhadap pejabat publik di era pemerintahan Trump, sekaligus menambah ketegangan politik di Amerika Serikat menjelang tahun-tahun krusial berikutnya.***

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan