klikwartaku.com
Beranda Internasional Topan Super Ragasa Terjang Taiwan, Dua Tewas dan Ratusan Terjebak, Kini Ancam Guangdong dan Hong Kong

Topan Super Ragasa Terjang Taiwan, Dua Tewas dan Ratusan Terjebak, Kini Ancam Guangdong dan Hong Kong

Ratusan warga terjebak banjir di Hualien, sementara Guangdong dan Hong Kong bersiap menghadapi ancaman badai kategori 5. Foto: Tangkapan layar YouTube CNN-News18

KLIKWARTAKU — Dua orang dilaporkan tewas dan lebih dari 260 warga terjebak setelah Danau Barier di Kabupaten Hualien, Taiwan, jebol akibat terjangan Topan Super Ragasa pada Selasa 23 September 2025. Air bah melanda permukiman, menghanyutkan jembatan, menumbangkan pohon, dan menenggelamkan puluhan kendaraan.

“Air sempat naik hingga setinggi lantai dua rumah di beberapa lokasi, membuat warga panik dan mengungsi ke dataran tinggi,” kata Lee Lung-sheng, Wakil Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Hualien.

Topan Ragasa – yang digadang sebagai badai terkuat tahun 2025 dengan kekuatan setara badai kategori 5 – melaju ke arah pesisir selatan Tiongkok setelah melanda Taiwan sejak awal pekan. Angin kencang mencapai 285 km/jam disertai hujan lebat hingga 60 cm di wilayah timur pulau tersebut.

Akibat badai, enam orang terluka, lebih dari 100 penerbangan internasional dibatalkan, dan layanan kapal feri di Taiwan dihentikan sementara.

Di Tiongkok, provinsi Guangdong kini menjadi sasaran utama badai. Otoritas setempat mengevakuasi lebih dari 370.000 warga dan memperingatkan potensi gelombang badai setinggi lima meter. Sekolah dan tempat usaha ditutup, sementara toko-toko ramai dipadati warga yang memborong makanan.

Hong Kong turut meningkatkan status peringatan badai ke level 10, level tertinggi. Lebih dari 500 penerbangan Cathay Pacific dibatalkan, dan Hong Kong Airlines menghentikan semua keberangkatan dari kota itu. Bandara Internasional Hong Kong memperingatkan adanya gangguan besar pada operasional penerbangan.

Topan Ragasa dijuluki “Raja Badai” oleh badan meteorologi Tiongkok dan diperkirakan terus bergerak ke arah utara Vietnam setelah melewati Guangdong dan Hong Kong.

Para ahli cuaca mengingatkan bahwa bagian “dirty side” Ragasa—sisi kanan badai yang paling merusak—akan menghantam langsung wilayah pesisir Tiongkok selatan. Kondisi ini berisiko menimbulkan gelombang pasang, banjir besar, dan kerusakan infrastruktur.

Ragasa sebelumnya juga menghantam Filipina bagian utara pada Senin 22 September, menewaskan satu orang dan memaksa ribuan keluarga mengungsi. Pemerintah Filipina menutup sekolah dan kantor pemerintahan, termasuk di ibu kota Manila.

Pihak berwenang Hong Kong menyebut Ragasa berpotensi menimbulkan dampak serupa dengan Topan Mangkhut 2018 dan Topan Hato 2017 yang menimbulkan kerugian miliaran dolar serta melumpuhkan aktivitas kota.***

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan