klikwartaku.com
Beranda Internasional Topan Super Ragasa Ancam Hong Kong, Ratusan Penerbangan Dibatalkan

Topan Super Ragasa Ancam Hong Kong, Ratusan Penerbangan Dibatalkan

Hong Kong bersiap menghadapi Topan Super Ragasa dengan menutup sekolah, menghentikan penerbangan, dan menyiagakan evakuasi. Foto: Tangkapan layar YouTube 10 News

KLIKWARTAKU — Hong Kong tengah bersiap menghadapi Topan Super Ragasa, badai terkuat tahun ini, yang diperkirakan menghantam kota pada Selasa malam 23 September 2025. Otoritas setempat telah menutup sekolah, sebagian bisnis, serta menghentikan layanan penerbangan untuk mengantisipasi dampak besar yang ditimbulkan.

Bandara Internasional Hong Kong memperkirakan “gangguan signifikan” terhadap jadwal penerbangan mulai pukul 18.00 waktu setempat hingga keesokan harinya. Lebih dari 500 penerbangan Cathay Pacific dibatalkan, sementara Hong Kong Airlines menghentikan semua keberangkatan dari kota tersebut.

Kepanikan Warga dan Antisipasi Pemerintah

Warga Hong Kong mulai memborong bahan makanan segar dan roti di supermarket, sementara pemilik toko menumpuk karung pasir untuk mencegah banjir. Pemerintah memperingatkan Ragasa bisa menimbulkan kerusakan parah, setara dengan Topan Mangkhut (2018) dan Topan Hato (2017) yang pernah meluluhlantakkan kota.

“Topan Ragasa akan menjadi ancaman serius bagi Hong Kong,” ujar Eric Chan, Kepala Sekretaris Administrasi Hong Kong.

Dampak di Cina dan Filipina

Tidak hanya Hong Kong, provinsi Guangdong di Cina juga menutup sekolah, menghentikan transportasi umum, dan mengevakuasi warga. Kota Shenzhen bahkan sudah memindahkan lebih dari 400.000 orang ke lokasi aman.

Sementara itu, di Filipina—di mana badai ini disebut Topan Super Nando—sedikitnya satu orang tewas akibat longsor di Luzon Utara, dan ratusan keluarga mengungsi. Lebih dari 10.000 warga dievakuasi sebelum badai mendarat pada Senin sore.

Badai Setara Kategori 5

Topan Super Ragasa tercatat membawa hembusan angin hingga 285 km/jam, setara dengan badai Kategori 5. Dengan kekuatan tersebut, jutaan orang di Asia Tenggara dan Asia Timur terancam terdampak, terutama kawasan pesisir.

Pengalaman sebelumnya menunjukkan badai sebesar ini bisa memicu kerusakan besar. Topan Mangkhut (2018) menyebabkan kerugian ekonomi hingga HK$4,6 miliar dan melukai 200 orang, sementara Topan Hato (2017) menimbulkan banjir besar serta ratusan korban luka.

Kini, Hong Kong dan wilayah sekitarnya menyiapkan diri menghadapi kemungkinan bencana serupa.***

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan