klikwartaku.com
Beranda Internasional Mengapa Love Island USA Punya Basis Penggemar Fanatik di Nigeria?

Mengapa Love Island USA Punya Basis Penggemar Fanatik di Nigeria?

Love Island USA ternyata punya basis penggemar besar di Nigeria. Dari grup WhatsApp rahasia hingga aksi voting lintas negara, inilah alasan mengapa reality show ini begitu digemari masyarakat Nigeria. Foto: Tangkapan layar YouTube Love Island USA

KLIKWARTAKU — Reality show kencan Love Island USA rupanya memiliki basis penggemar fanatik di Nigeria. Meski tayangan tersebut diproduksi di Amerika Serikat, ribuan warga Nigeria mengikuti setiap episodenya melalui VPN, unggahan YouTube anonim, hingga percakapan seru di grup WhatsApp.

“Nigerians love drama, we love wahala,” ujar Ashimi Olamiposi, mahasiswi asal Lagos berusia 20 tahun. Kata wahala dalam bahasa Pidgin berarti “masalah” – dan Love Island penuh dengan hal itu.

Popularitas acara ini di Nigeria terbukti lewat data X (Twitter), yang mencatat lebih dari 2,1 juta cuitan terkait Love Island musim terbaru, bahkan 574 ribu unggahan dalam sehari. Angka ini melampaui jumlah percakapan di Ghana maupun Afrika Selatan.

Namun, gairah besar penonton Nigeria juga memicu kontroversi. Sejumlah penggemar dari negara lain menuduh sebagian warga Nigeria mencoba memanipulasi hasil voting publik dengan membeli nomor ponsel Amerika demi bisa ikut memilih pasangan favorit. Tuduhan ini bahkan membuat netizen internasional melabeli fans Nigeria sebagai “toxic” dan menyerukan agar mereka diblokir dari menonton.

Bagi Olamiposi, kecintaan pada acara ini lebih soal keterlibatan emosional. Ia mengaku terkesan dengan salah satu kontestan, Huda Mustafa, yang tampil emosional dan penuh konflik. “Dia datang dengan alasan yang benar dan punya kedalaman,” ujarnya.

Menurut pakar televisi Donald Clarke, kecintaan Nigeria terhadap reality show tidak lepas dari budaya bercerita yang kuat, tercermin lewat industri film Nollywood. “Mereka sangat terlibat, dan media sosial membuat diskusi tentang acara jadi sebesar acaranya sendiri,” jelasnya.

Sementara itu, Dr. Wendy Osefo, akademisi Nigeria-Amerika, menyebut antusiasme ini juga berkaitan dengan sejarah politik Nigeria. “Realitas politik di Nigeria penuh drama, aliansi, dan pengkhianatan. Sama seperti reality show,” katanya.

Meski diwarnai ketegangan antara fans Nigeria dan penonton dari negara lain, semangat menonton tetap membara. Menyambut Love Island USA Reunion, Olamiposi menegaskan dirinya akan “10 toes down” – istilah viral musim ini yang berarti setia pada pendirian.

Bagi penggemar Nigeria, Love Island bukan sekadar hiburan – melainkan panggung drama internasional yang menghidupkan percakapan, konflik, dan tentu saja, wahala.***

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan