Tragedi Wisata di Asia Tenggara: Wisatawan Buta Usai Keracunan Metanol, Enam Tewas
KLIKWARTAKU — Liburan impian berubah menjadi tragedi bagi Calum Macdonald (23), wisatawan asal Inggris, yang kini hidup dalam kebutaan permanen setelah mengalami keracunan metanol saat berlibur di Vang Vieng, Laos.
Calum menceritakan awal gejala yang ia rasakan ketika berada di perbatasan Vietnam. Pandangannya tiba-tiba dipenuhi cahaya seperti “kaleidoskop menyilaukan” hingga ia tidak dapat membaca dokumen perjalanan. Awalnya ia menduga keracunan makanan, namun kondisi semakin parah hingga akhirnya dinyatakan buta total.
Peristiwa itu terjadi setelah ia dan teman-temannya menginap di Nana Backpacker Hostel, yang diketahui kerap menawarkan minuman gratis berupa campuran vodka dan whisky. Sayangnya, minuman tersebut terkontaminasi metanol.
Tragedi ini menewaskan sedikitnya enam orang, termasuk dua wisatawan asal Denmark yang sempat dikenal Calum. Salah satu korban, Simone White (28) asal Inggris, meninggal dunia usai koma akibat keracunan metanol. Ibunya, Sue, mengenang pesan terakhir Simone yang menyebut liburan tersebut sebagai “yang terbaik dalam hidupnya” sebelum segalanya berubah menjadi bencana.
Metanol adalah zat kimia berbahaya yang biasa ditemukan dalam bahan bakar dan cairan pembersih. Jika masuk ke dalam tubuh, metanol dapat menyebabkan mual, sakit kepala, kejang, kebutaan permanen, hingga kematian. Hanya 30 ml metanol saja sudah cukup untuk membunuh manusia, menurut organisasi kemanusiaan Médecins Sans Frontières (MSF).
Kasus minuman oplosan berbahaya bukan hanya terjadi di Laos. Beberapa tahun terakhir, wisatawan asing juga tewas di Bali dan Sumatra akibat minuman yang ternyata mengandung kadar metanol ribuan kali di atas batas aman.
Calum yang kini belajar menggunakan tongkat tunanetra berharap pengalamannya bisa menjadi peringatan bagi wisatawan lain. Ia menyarankan turis untuk menghindari minuman gratis dan lebih memilih bir lokal yang aman.
“Saya merasa beruntung masih hidup, meskipun harus buta. Saya ingin mencegah orang lain mengalami hal yang sama,” ujarnya.
Kementerian Luar Negeri Inggris menegaskan bahwa metanol dan minuman beralkohol palsu merupakan masalah serius di beberapa negara, dan mereka terus bekerja sama dengan otoritas setempat untuk meningkatkan kesadaran wisatawan.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage