Toserba Abdussalam Resmi Dibuka, Warga Desa Pasak Sambut dengan Sholawat
KUBU RAYA – Suasana kampung Parit Surabaya, Desa Pasak, Kecamatan Sungai Ambawang, Kubu Raya, Kalimantan Barat, mendadak semarak pada Sabtu, 16 Agustus 2025 malam. Lantunan sholawat yang bergema diiringi tabuhan rebana seakan memecah kesunyian pedesaan, menandai peresmian Grand Opening Toserba Abdussalam, sebuah bangunan tiga lantai yang berdiri megah di tengah perkampungan.
Peresmian ini terasa istimewa karena bertepatan dengan momentum Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80, sehingga acara penuh makna nasionalisme dan spiritualitas. Dengan slogan “Belanja Murah, InsyaAllah Berkah”, Toserba Abdussalam hadir sebagai satu-satunya toko serba ada yang berdiri di kawasan pedalaman, menawarkan akses belanja murah sekaligus membawa misi pemberdayaan pesantren dan masyarakat sekitar.
Acara peresmian dihadiri ribuan warga. Anggota DPRD Kubu Raya, Ahmad Fawaid, bersama Adiya’ullami, memimpin langsung sholawatan di atas panggung.
Rangkaian ini dihadiri langsung Pengasuh Ponpes Abdussalam, KH. H. Hafiluddin M. Yusuf, Pengasuh Ponpes Raudhatul Ulum Al-Kholiliyah, KH. H. Hanafi Kholil, Direktur Syariah Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UMKM, Ari Permana, Deputi Kantor Perwakilan BI Kalbar, Renaldi Anwar, serta Direktur Perekonomian Abdussalam sekaligus Direktur Perekonomian Sunan Drajat, Dr. H. Annas Al Hifni.

Lantunan sholawat yang dipimpin para kiai membuat suasana haru dan syahdu. Bagi masyarakat Desa Pasak, kehadiran Toserba Abdussalam tak hanya sekadar pusat perbelanjaan, melainkan simbol kemajuan dan doa keberkahan.
Dr. H. Anas Al-Hifni menyampaiakan keberadaan Toserba Abdussalam memberikan akses kebutuhan pokok yang murah dan lengkap bagi masyarakat pedesaan yang selama ini jauh dari pusat kota. Kemudian menguatkan ekonomi pesantren dengan konsep “Belanja sambil beramal”.
“Belanja murah di sini InsyaAllah berkah. Sebab hasil keuntungan tidak hanya untuk pengelola, tapi juga untuk kepentingan pesantren dan masyarakat. Jadi masyarakat dapat harga murah, pesantren juga dapat manfaat,” jelas Gus Anas.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa Toserba ini tidak hanya tempat belanja, tetapi juga bisa menjadi wadah distribusi produk UMKM dan kerajinan masyarakat desa. Bahkan, rencana besar ke depan adalah membangun jaringan ekonomi antar pesantren di Kalimantan Barat, sehingga pesantren bisa mandiri secara ekonomi sekaligus memberi manfaat lebih luas bagi masyarakat.
Sosok Dr. H. Anas Al-Hifni atau akrab disapa Gus Anas, semakin dikenal publik sebagai tokoh muda yang visioner. Lahir dan besar di Desa Pasak, ia tumbuh dalam tradisi pesantren. Sejak usia muda, Gus Anas dikenal sebagai qori bertalenta dengan segudang prestasi nasional dalam seni tilawah Al-Qur’an.
Namun kiprahnya tak berhenti di dunia dakwah. Melalui Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur, ia telah mendirikan lebih dari 65 unit usaha strategis di bidang ritel, teknologi, kuliner, BMT, hingga industri kreatif. Kiprahnya membuktikan bahwa pesantren bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang modern, mandiri, dan tetap berpijak pada nilai spiritualitas.
Kini, Gus Anas kembali ke kampung halamannya untuk membangun perekonomian desa melalui Toserba Abdussalam. “Mimpi besar kami adalah menjadikan Sungai Ambawang sebagai pusat jaringan ekonomi pesantren di Kalbar,” tegasnya.

Dukungan juga datang dari pemerintah dan lembaga keuangan. Ari Permana, Direktur Syariah LPDB, menyebut hadirnya Toserba Abdussalam sebagai “pemungkin” bagi pergerakan ekonomi desa.
“Ini sangat baik. Kehadiran Toserba Abdussalam bisa menjadi pemungkin pergerakan ekonomi pedesaan. Efek multiplier yang dihasilkan bukan hanya pada kebutuhan pokok, tetapi juga pada perekonomian pesantren dan masyarakat sekitar. Bahkan, ke depan model ini bisa direplikasi di wilayah lain,” ujarnya.
Senada dengan itu, Deputi Bank Indonesia (BI) Kalbar, Renaldi Anwar, menegaskan dukungan Bank Indonesia.
“Ke depan kita siap bersinergi, baik dalam peningkatan kompetensi, pelatihan, hingga digitalisasi transaksi di Toserba Abdussalam. Kami melihat konsep ini matang dan punya potensi besar untuk meningkatkan inklusi ekonomi digital di pedesaan,” ungkap Renaldi.
Grand opening semakin meriah dengan memberikan hadiah bagi warga. Pihak Toserba Abdussalam membagikan paket umrah kepada pembeli dengan transaksi terbesar. Tidak hanya itu, setiap belanja minimal Rp250.000, pengunjung berhak mendapatkan kupon undian berhadiah umrah yang akan diundi pada Januari 2026 mendatang.
Tradisi “belanja sambil beramal” menjadi daya tarik tersendiri. Harga yang terjangkau, keuntungan yang disalurkan ke pesantren, dan kesempatan meraih hadiah spiritual membuat Toserba Abdussalam lebih dari sekadar pusat belanja, ia hadir sebagai gerakan sosial-ekonomi yang membahagiakan masyarakat.
Kehadiran Toserba Abdussalam menjadi bukti bahwa pembangunan ekonomi berbasis pesantren bisa menjangkau wilayah pedalaman. Akses warga yang sebelumnya terbatas karena jauhnya jarak ke kota kini terbuka lebih dekat.
Kunjungi Medsos Klikwartaku.com
Klik di sini