Melihat Saparan Apem Jatinom: Tradisi 400 Tahun yang Jadi Mesin Ekonomi Lokal
KLIK WARTAKU – Di tengah arus modernisasi yang kian deras, Indonesia membuktikan bahwa tradisi tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu menjadi sumber kekuatan ekonomi.
Saparan Apem Yaa Qowiyyu, tradisi tahunan di Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kembali digelar Jumat (6/8) dengan daya tarik yang menyedot puluhan ribu warga dan wisatawan.
Bertepatan dengan Haul Kyai Ageng Gribig ke-406, perayaan ini dibuka lewat Kirab Budaya Gunungan Apem, menandai awal rangkaian kegiatan yang berakar pada strategi dakwah unik sang ulama empat abad lalu, membagikan apem sambil melantunkan wirid “Yaa Qowiyyu” sebagai pesan kebajikan.
Wakil Ketua BKSAP DPR RI Ravindra Airlangga, yang hadir bersama jajaran Kemenko Perekonomian, menegaskan bahwa Saparan Apem bukan sekadar agenda budaya, melainkan warisan nilai yang menumbuhkan rasa persatuan.
“Tradisi ini adalah cara kita mengenang perjuangan Kiai Ageng Gribig sekaligus meneruskan ajarannya,” ujarnya.
Tahun ini, lebih dari 54 ribu apem dibagikan, hasil sumbangan masyarakat dari berbagai daerah.
Bagi warga, andum apem melambangkan ampunan, sedekah, dan ajakan hidup rukun.
Filosofinya sederhana tapi tajam: rezeki berasal dari Tuhan, dan hanya usaha sungguh-sungguh yang bisa meraihnya.
Dampak ekonominya tak kalah signifikan. Dalam sepekan penyelenggaraan, pedagang melaporkan lonjakan omzet hingga tiga kali lipat.
UMKM setempat memanfaatkan momentum ini untuk menjajakan apem, jajanan tradisional, dan kerajinan tangan kepada ribuan pengunjung.
“Selain menjaga kelestarian budaya kemasyarakatan, tradisi ini adalah roda penggerak ekonomi daerah,” kata Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto.
Dengan dukungan penuh pemerintah daerah dan partisipasi aktif masyarakat, Saparan Apem Yaa Qowiyyu telah berevolusi dari ritual keagamaan menjadi magnet wisata religi dan budaya, memperlihatkan bagaimana akar tradisi bisa menopang masa depan ekonomi lokal.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage