klikwartaku.com
Beranda Internasional Puluhan Migran Tewas Akibat Kapal Tenggelam di Lepas Pantai Yaman

Puluhan Migran Tewas Akibat Kapal Tenggelam di Lepas Pantai Yaman

Sedikitnya 68 migran tewas dan puluhan lainnya hilang setelah kapal yang membawa lebih dari 150 orang tenggelam di perairan Yaman. Foto: Tangkapan layer YouTube B.C. Begley

KLIKWARTAKU — Sedikitnya 68 migran tewas dan puluhan lainnya masih hilang setelah sebuah kapal tenggelam di lepas pantai provinsi Abyan, Yaman bagian selatan, pada Minggu 4 Agustus 2025 akibat cuaca buruk. Kapal tersebut membawa sekitar 157 penumpang, sebagian besar merupakan warga negara Ethiopia, yang hendak menyeberang ke wilayah Teluk untuk mencari pekerjaan.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) menyatakan bahwa hanya 12 orang yang berhasil diselamatkan, sementara operasi pencarian masih berlangsung di wilayah pesisir yang luas.

“Ini adalah salah satu rute paling berbahaya dan mematikan bagi para migran,” kata Abdusattor Esoev, Kepala Misi IOM di Yaman.

Rute Migrasi Berisiko Tinggi Dikuasai Penyelundup

Yaman merupakan jalur transit utama bagi para migran dari Tanduk Afrika (meliputi Ethiopia, Somalia, Djibouti, dan Eritrea) yang menuju Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya. Namun, jalur ini telah lama dikenal sebagai salah satu yang paling sibuk dan paling berbahaya di dunia.

Menurut laporan IOM, banyak penyelundup manusia yang sengaja memaksa kapal berlayar dalam kondisi laut berbahaya untuk menghindari patroli keamanan.

“Kami menyerukan kepada seluruh negara anggota untuk memperkuat jalur migrasi legal agar orang-orang tidak terjebak oleh penyelundup yang tak bertanggung jawab,” ujar Esoev.

Angka Kematian Migran Meningkat

Hanya dalam beberapa bulan terakhir, ratusan migran dilaporkan hilang atau tewas di sepanjang rute migrasi ini. Pada Maret lalu, dua kapal yang membawa lebih dari 180 migran juga tenggelam di wilayah Dhubab, Yaman, hanya dua awak kapal yang berhasil selamat.

Menurut proyek Missing Migrants IOM, lebih dari 3.400 migran telah tewas atau hilang di rute Afrika–Yaman selama satu dekade terakhir. Dari jumlah tersebut, sekitar 1.400 korban tenggelam di laut.

Meskipun risiko tinggi terus mengancam, lebih dari 60.000 migran telah tiba di Yaman hanya dalam tahun 2024.

Perang Saudara Menambah Kompleksitas

Krisis migran di Yaman semakin rumit karena negara tersebut masih dilanda perang saudara berkepanjangan. Kelompok Houthi yang didukung Iran telah menguasai sebagian besar wilayah barat laut, termasuk ibu kota Sanaa, sejak 2014, setelah menggulingkan pemerintahan yang diakui secara internasional.

Dalam situasi yang semakin memburuk ini, IOM kembali mendesak komunitas internasional untuk memberikan perhatian serius terhadap perlindungan migran, termasuk membuka jalur aman dan legal agar tragedi serupa tak terus berulang.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan