klikwartaku.com
Beranda Internasional Cap Paspor Akan Digantikan Biometrik: Uni Eropa Terapkan Sistem EES Mulai 12 Oktober

Cap Paspor Akan Digantikan Biometrik: Uni Eropa Terapkan Sistem EES Mulai 12 Oktober

Ilustrasi Uni Eropa akan menggantikan cap paspor dengan pemindaian biometrik bagi warga non-Uni Eropa, termasuk Inggris, mulai 12 Oktober 2025.

KLIKWARTAKU — Mulai 12 Oktober 2025, para pelancong yang ingin masuk atau keluar dari Uni Eropa akan mengalami perubahan besar dalam proses pemeriksaan perbatasan. Cap paspor konvensional akan digantikan oleh pemindaian biometrik, berupa sidik jari dan pengenalan wajah, sebagai bagian dari implementasi Entry/Exit System (EES).

Kebijakan ini akan berlaku bagi semua warga negara non-Uni Eropa, termasuk wisatawan dari Inggris, yang kini berstatus non-anggota pasca-Brexit.

Sistem ini akan diluncurkan secara bertahap di seluruh negara anggota Uni Eropa selama enam bulan ke depan, dan diperkirakan akan beroperasi penuh pada 10 April 2026. Sebelumnya, peluncuran ini dijadwalkan pada November 2023 namun tertunda karena kendala teknis.

Cara Kerja Sistem EES

Di bawah sistem baru ini, pelancong akan diminta untuk mendaftarkan data biometrik mereka (termasuk pemindaian wajah dan sidik jari) bersamaan dengan data paspor, di titik keberangkatan seperti bandara, pelabuhan, atau stasiun kereta. Tersedia bilik khusus pemindaian yang disiapkan di lokasi tersebut.

Setelah terdaftar, data biometrik akan berlaku selama tiga tahun dan memungkinkan pemeriksaan perbatasan yang lebih cepat untuk kunjungan berikutnya. Bagi pemegang e-passport, e-gate juga akan tersedia sebagai jalur otomatisasi.

Namun, jika seseorang menolak memberikan data biometrik, mereka akan ditolak masuk ke wilayah Uni Eropa.

Meski tidak dikenakan biaya untuk pendaftaran EES, sistem ini menyimpan data lebih lama (hingga lima tahun) bagi pelancong yang melebihi batas tinggal 90 hari tanpa visa.

Antisipasi Kemacetan dan Reaksi Publik

Meskipun sistem ini bertujuan mempercepat proses di masa depan, kekhawatiran muncul terkait potensi antrian panjang, terutama saat periode liburan. Pemerintah Inggris pun memperingatkan warganya untuk bersiap menghadapi penantian lebih lama saat pemeriksaan awal sistem ini.

Pihak Uni Eropa menyatakan bahwa sistem ini akan mempercepat waktu tunggu dalam jangka panjang, terutama karena pelancong dapat mendaftar lebih awal secara digital.

Sejak Brexit, sejumlah titik masuk ke Eropa seperti Eurotunnel dan bandara utama telah mengalami peningkatan waktu pemeriksaan bagi warga Inggris, karena paspor harus diperiksa dan dicap secara manual.

Untuk merespons situasi ini, Prancis telah memasang sistem pemindaian genggam yang bisa digunakan langsung dari dalam kendaraan, serta melakukan pemeriksaan perbatasan di wilayah Inggris seperti Pelabuhan Dover, Eurotunnel Folkestone, dan Stasiun St Pancras London.

Inggris Boleh Gunakan e-Gate Setelah EES Berlaku

Dalam perjanjian terbaru antara Inggris dan Uni Eropa, warga Inggris akan diizinkan menggunakan e-gate seperti warga UE lainnya—namun hanya setelah EES resmi diterapkan.

Seorang juru bicara Komisi Eropa menyatakan, “Setelah sistem EES diberlakukan, warga negara Inggris akan dapat menggunakan e-gate di lokasi yang tersedia, selama mereka telah terdaftar dalam sistem.”

Beberapa negara seperti Jerman dan Bulgaria telah terlebih dahulu membuka akses e-gate untuk warga Inggris.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan