Utusan Khusus AS Kunjungi Gaza, Ratusan Tewas Saat Mencari Bantuan Makanan
KLIKWARTAKU — Krisis kemanusiaan di Gaza kian memburuk. Utusan Khusus Amerika Serikat, Steve Witkoff, dijadwalkan mengunjungi wilayah konflik pada Jumat 1 Agustus 2025, untuk meninjau langsung distribusi bantuan makanan dan berdialog dengan warga Palestina yang terdampak.
Kunjungan ini diumumkan oleh Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, yang menyebut Witkoff akan didampingi Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee. Mereka juga akan bertemu dengan warga lokal untuk memahami kondisi lapangan dan memastikan penyaluran bantuan berjalan efektif.
Namun, di tengah persiapan kunjungan tersebut, rumah sakit dan lembaga kemanusiaan melaporkan tragedi kemanusiaan yang memilukan. Lebih dari 111 warga Palestina tewas dalam 24 jam terakhir, sebagian besar saat mencoba mengakses bantuan makanan di dekat titik distribusi di Gaza utara.
Direktur Rumah Sakit al-Shifa menyebutkan bahwa 54 jenazah dan lebih dari 400 korban luka dibawa ke fasilitas medis mereka pasca-insiden di dekat perlintasan Zikim, tempat ribuan orang mengantre bantuan.
Pihak Pertahanan Sipil Gaza menyatakan bahwa pasukan Israel melepaskan tembakan ke arah kerumunan tersebut. Namun, militer Israel mengklaim hanya melepaskan tembakan peringatan dan tidak mengetahui adanya korban akibat aksi mereka.
Salah seorang saksi mata menceritakan bahwa kerabatnya tewas ketika mencoba membawa pulang sekarung tepung. “Ia tidak membawa senjata. Ia hanya ingin makan. Tapi pulang dalam kantong tepung,” ungkapnya.
Organisasi GHF (Gaza Humanitarian Foundation)—yang disokong AS dan Israel—mengaku telah menyalurkan lebih dari 98 juta paket makanan dalam dua bulan terakhir. Namun, PBB menolak bekerja sama dengan GHF, menuding sistem distribusinya melanggar prinsip netralitas dan tidak aman.
Menurut data dari Kantor HAM PBB, sejak Mei hingga akhir Juli, sedikitnya 1.373 warga Palestina tewas saat berupaya mendapatkan bantuan. Lebih dari 850 di antaranya tewas di dekat pusat distribusi bantuan yang dijaga oleh kontraktor keamanan swasta AS dan berada dalam zona militer Israel.
PBB menambahkan bahwa para korban ini bukan kombatan dan tidak mengancam keamanan Israel. “Mereka hanya berjuang bertahan hidup,” ujar pernyataan resmi.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump melalui media sosial menulis, “Cara tercepat mengakhiri krisis kemanusiaan di Gaza adalah dengan Hamas MENYERAH dan MEMBEBASKAN PARA SANDERA!!!”
PBB memperingatkan bahwa “skenario kelaparan terburuk” kini tengah berlangsung di Gaza, yang dihuni 2,1 juta jiwa. Dua warga Palestina dilaporkan tewas karena kelaparan dalam 24 jam terakhir, menambah jumlah korban kelaparan menjadi 159 jiwa, termasuk 90 anak-anak.
Meski Israel menyatakan tidak menghalangi masuknya bantuan, PBB dan lembaga kemanusiaan menyebut sistem distribusi saat ini tidak memadai dan masih banyak warga yang kelaparan.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage