KY Umumkan 23 Calon Hakim MA Lolos Seleksi Kesehatan dan Kepribadian, Berikut Daftar Namanya

KLIKWARTAKU – Komisi Yudisial (KY) mengumumkan 20 calon hakim agung dan 3 calon hakim ad hoc Hak Asasi Manusia (HAM) di Mahkamah Agung (MA) yang lulus seleksi kesehatan dan kepribadian. Penetapan ini diumumkan dalam Rapat Pleno KY di Jakarta pada Kamis 31 Juli 2025 sebagai bagian dari tahapan seleksi calon hakim MA Tahun 2025.

Seleksi tahap III mencakup empat komponen utama: pemeriksaan kesehatan, asesmen kompetensi, penilaian potensi, dan rekam jejak calon hakim. Ketua Bidang Rekrutmen Hakim KY, M. Taufiq HZ, menjelaskan bahwa calon yang lolos seleksi ini akan melanjutkan ke tahap wawancara pada 6–9 Agustus 2025 di Kantor KY, Jakarta Pusat.

“Wawancara ini akan dilakukan oleh panelis independen yang terdiri dari tujuh anggota KY, satu negarawan, dan satu pakar hukum. Materi wawancara meliputi visi dan misi, integritas, komitmen terhadap keadilan, kenegarawanan, serta wawasan hukum formil dan materiil,” ujar Taufiq dalam konferensi pers daring.

Berikut adalah 20 calon hakim agung yang lolos seleksi berdasarkan kamar peradilan:

1. Alimin Ribut Sujono
2. Annas Mustaqim
3. Avrits
4. Catur Iriantoro
5. Julius Panjaitan
6. Suradi

*Kamar Perdata (2 calon):

1. Ennid Hasanuddin
2. Heru Pramono

Kamar Agama (4 calon):

1. Abd. Hakim
2. Abdul Hadi
3. Lailatul Arofah
4. Muhayah

*Kamar Militer (1 calon):

1. Agustinus Purnomo Hadi

Kamar Tata Usaha Negara (TUN) (1 calon):

1. Hari Sugiharto

Kamar TUN Khusus Pajak (6 calon):

1. Agus Suharsono
2. Arifin Halim
3. Budi Nugroho
4. Diana Malemita Ginting
5. Triyono Martanto
6. Wahyu Widodo

Sebanyak 13 dari 20 calon merupakan hakim karier, sementara tujuh lainnya berasal dari profesi berbeda. Sebagian besar calon, yaitu 14 orang, bergelar doktor (S3), sementara enam lainnya bergelar magister (S2).

KY juga mengumumkan tiga calon hakim ad hoc HAM di MA yang lulus seleksi tahap III, yaitu:

1. Agus Budianto
2. Bonifasius Nadya Arybowo
3. Moh Puguh Haryogi

Dua dari tiga calon berasal dari kalangan akademisi, sementara satu lainnya dari profesi berbeda. Dua di antaranya bergelar doktor (S3), sementara satu lainnya bergelar magister (S2).

Komisi Yudisial mendorong partisipasi publik dalam proses wawancara calon hakim agung dan hakim ad hoc HAM. Masyarakat dapat hadir langsung di Kantor KY atau mengikuti wawancara secara daring melalui kanal YouTube Komisi Yudisial.

“Partisipasi publik sangat penting untuk memastikan transparansi, akuntabilitas, dan integritas para calon hakim yang akan memegang amanat keadilan di Mahkamah Agung,” tegas Taufiq.***