klikwartaku.com
Beranda Internasional Pemimpin Oposisi Kamerun Dilarang Ikut Pilpres, Presiden Tertua Dunia Kembali Maju

Pemimpin Oposisi Kamerun Dilarang Ikut Pilpres, Presiden Tertua Dunia Kembali Maju

Presiden Paul Biya, 92 tahun, kembali mencalonkan diri untuk masa jabatan kedelapan. Foto: Tangkapan layer YouTube DW News

KLIKWARTAKU — Dinamika politik Kamerun memanas jelang pemilihan presiden yang dijadwalkan pada 12 Oktober 2025. Tokoh oposisi terkemuka Maurice Kamto secara mengejutkan dicoret dari daftar calon presiden, memicu kontroversi dan kritik luas dari berbagai pihak.

Dari total 83 nama yang diajukan ke badan pemilihan umum Kamerun, Elecam, hanya 13 yang lolos verifikasi. Salah satu yang tetap lolos adalah Presiden Paul Biya, yang kini berusia 92 tahun, menjadikannya presiden tertua di dunia yang masih aktif menjabat. Ia akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedelapan, meskipun telah memimpin negara selama hampir 43 tahun.

Pencoretan Kamto Tuai Kecaman

Maurice Kamto, yang pada Pilpres 2018 menempati posisi kedua dan sempat menuduh adanya kecurangan, kini kembali menjadi sorotan setelah pencoretannya dari pemilu kali ini.

Kamto awalnya mencalonkan diri melalui Partai Manidem, setelah partainya sebelumnya, Cameroon Renaissance Movement (CRM), tidak diizinkan mencalonkan kandidat karena tidak memiliki kursi di parlemen atau dewan lokal.

Namun, Elecam menolak pencalonannya dengan alasan adanya dua nama yang diajukan oleh faksi berbeda dalam partai yang sama, dan memilih mencoret Kamto, meskipun ia merupakan kandidat resmi dari kepemimpinan pusat Manidem.

Presiden Partai Manidem, Anicet Ekane, menyebut pencoretan Kamto sebagai tindakan sewenang-wenang dan provokatif. Ia mengajak rakyat Kamerun untuk tetap tenang dan akan membawa sengketa ini ke Dewan Konstitusi.

“Ini seperti gol offside dalam sepak bola. Kami akan ajukan banding dan berharap keputusan yang adil,” ujar Ekane.

Menurut aturan pemilu Kamerun, kandidat yang dicoret memiliki waktu dua hari untuk mengajukan gugatan hukum.

Kandidat Lain dan Lawan Lama

Selain Biya, dua mantan sekutu politiknya, Issa Tchiroma Bakary dan Bello Bouba Maigari, juga ikut mencalonkan diri. Keduanya berasal dari wilayah utara Kamerun yang memiliki basis pemilih besar.

Nama-nama kuat lainnya dalam daftar kandidat resmi termasuk Akere Muna (pengacara anti-korupsi ternama), Joshua Osih dari Front Sosial Demokratik (SDF), dan Cabral Libii, anggota parlemen muda yang kian populer. Satu-satunya kandidat perempuan adalah Patricia Tomaino Ndam Njoya, Wali Kota Foumban yang dikenal vokal.

Biya Tak Mau Lengser, Klaim Masih Mampu

Meski banyak kalangan mendesak agar Paul Biya pensiun dari panggung politik, ia bersikukuh tetap maju. Dalam pernyataannya, Biya mengklaim masih memiliki banyak hal untuk ditawarkan bagi rakyat Kamerun.

Keputusan ini semakin mempertegas kekhawatiran internasional terkait demokrasi dan pembatasan kekuasaan di Afrika Tengah, di mana beberapa pemimpin diketahui menjabat dalam waktu yang sangat lama.***

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan