klikwartaku.com
Beranda Internasional Penny Mordaunt Korban Deepfake Porno AI: “Saya Dihina Secara Sengaja dan Brutal”

Penny Mordaunt Korban Deepfake Porno AI: “Saya Dihina Secara Sengaja dan Brutal”

Mantan Menteri Inggris Penny Mordaunt mengungkap trauma setelah wajahnya digunakan dalam video deepfake porno AI. Foto: Tangkapan layer YouTube REGANELITE

KLIKWARTAKU — Mantan Menteri Kabinet Inggris sekaligus politisi senior Partai Konservatif, Penny Mordaunt, menyatakan ia menjadi korban dari video deepfake berbau pornografi yang sengaja dibuat untuk menghina dan merendahkan dirinya.

Dalam wawancara eksklusif dengan program Newsnight, Mordaunt menjelaskan betapa terguncangnya ia saat mengetahui wajahnya digunakan dalam konten pornografi buatan AI, saat masih menjabat sebagai anggota parlemen. Ia menyebut kejadian tersebut sebagai penghinaan yang sengaja dan penuh kekerasan secara digital.

Deepfake merupakan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang memanipulasi gambar atau video dengan mengganti wajah seseorang. Sehingga seolah-olah mereka melakukan tindakan tertentu, termasuk tindakan seksual eksplisit.

“Saya pikir orang-orang yang membuat ini tidak menyadari dampak nyatanya di dunia nyata. Tindakan mereka bisa memicu kekerasan atau pelecehan terhadap kami,” ujar Mordaunt dengan nada tegas.

Nama Mordaunt mencuat dalam investigasi dokumenter Channel 4 yang dipandu Cathy Newman tahun lalu, yang mengungkap bahwa dirinya, bersama politisi wanita lain seperti Dame Priti Patel dan Angela Rayner, menjadi target video deepfake seksual.

Newman sendiri juga menjadi korban. “Itu sangat melanggar… seperti saya, tapi bukan saya,” ucapnya, menggambarkan bagaimana wajahnya muncul di video, namun dengan rambut dan tubuh yang berbeda.

Meningkatnya penyebaran deepfake berisi konten seksual telah mendorong pemerintah Inggris merancang undang-undang baru yang menjadikan pembuatan dan distribusi deepfake eksplisit sebagai tindak kriminal.

Namun bagi Mordaunt, kekhawatiran utamanya justru tertuju pada anak-anak dan remaja. “Bayangkan mereka melihat ini saat berjalan ke sekolah. Mereka bisa trauma seumur hidup. Tapi entah kenapa kita membiarkan mereka melihatnya di dunia maya,” katanya prihatin.

Ia pun menyuarakan dukungannya pada langkah Australia yang melarang anak di bawah usia 16 tahun mengakses media sosial. Selain itu, Mordaunt menyindir miliarder Elon Musk, pemilik platform X (sebelumnya Twitter), agar lebih bertanggung jawab dalam menerapkan verifikasi usia.

“Kalau dia bisa membawa umat manusia ke Mars, seharusnya dia juga bisa mengurus sistem verifikasi usia,” cetusnya.

Penny Mordaunt dikenal sebagai tokoh penting dalam pemerintahan Konservatif Inggris. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan perempuan pertama di Inggris, serta tampil menonjol dalam upacara penobatan Raja Charles III saat memegang pedang kerajaan selama lebih dari satu jam.

Namun karier politiknya terhenti setelah kalah dalam pemilu tahun lalu, menjadi salah satu dari banyak tokoh senior Konservatif yang kehilangan kursi di parlemen.

Kini, ia menjadikan pengalamannya sebagai dorongan untuk mendesak pemerintah dan industri teknologi agar lebih serius menangani pelecehan digital berbasis AI—terutama demi melindungi generasi muda.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan