klikwartaku.com
Beranda Internasional Musim Panas Bau Busuk: Mogok Kerja Petugas Sampah Picu Krisis Limbah di Kota-Kota Amerika

Musim Panas Bau Busuk: Mogok Kerja Petugas Sampah Picu Krisis Limbah di Kota-Kota Amerika

Ilustrasi Mogok kerja nasional pekerja pengelola sampah di AS membuat tumpukan sampah membusuk di musim panas.

KLIKWARTAKU — Musim panas 2025 menjadi musim yang berbau tak sedap di berbagai kota di Amerika Serikat. Tumpukan sampah yang membusuk, lalat beterbangan, dan bau menyengat menjadi pemandangan umum akibat mogok kerja nasional yang dilakukan oleh ribuan petugas pengelola sampah.

Mogok kerja ini dipimpin oleh serikat pekerja Teamsters, yang mewakili para pekerja dari Republic Services, perusahaan pengelola limbah swasta yang masuk dalam daftar Fortune 500 dan memiliki kontrak layanan di banyak kota. Aksi mogok dimulai pada 1 Juli oleh cabang Local 25 di Boston dan dengan cepat menyebar ke wilayah lain termasuk California, Georgia, Illinois, dan Washington.

“Biaya hidup makin tinggi, dan dengan gaji yang mereka tawarkan, saya tidak bisa hidup layak sebulan pun,” kata Mike Ortiz, supir truk pengangkut sampah dari Massachusetts yang telah bekerja 17 tahun.

Saat puncak aksi, lebih dari 2.000 petugas sampah berhenti bekerja, memengaruhi jutaan warga Amerika. Beberapa wilayah memang telah mencapai kesepakatan lokal, namun di banyak tempat lain, sampah masih terus menumpuk.

Di Gloucester, Massachusetts, walikota Greg Vargas bahkan menggugat Republic karena dianggap wanprestasi. “Mereka berjanji akan tetap bisa mengangkut sampah meski terjadi mogok, tapi itu omong kosong sejak hari pertama,” ujarnya.

Sementara itu, Republic Services menuduh Teamsters melakukan aksi ilegal, termasuk vandalisme dan ujaran kebencian. Tuduhan tersebut dibantah oleh serikat pekerja.

Krisis yang Menyentuh Kehidupan Warga

Di kota-kota seperti Lacey (Washington) dan Manteca (California), mogok kerja sudah berhasil diselesaikan dengan kesepakatan baru. Namun warga tetap mengeluhkan dampak yang mereka alami, mulai dari tumpukan popok bekas di rumah hingga masalah sanitasi yang serius.

“Kami sering harus berjalan melewati genangan air yang tercampur feses dan limbah rumah tangga,” kata Eric Fiel, pekerja veteran di tempat pembuangan di Thurston County.

Walikota Boston, Michelle Wu, mengancam akan memberikan denda kepada Republic Services karena dianggap lalai. “Perselisihan tenaga kerja ini tidak boleh menjadi alasan untuk menelantarkan kota kami,” ujarnya.

Di sebuah kedai kopi di Malden, tumpukan sampah yang tak terangkut telah menimbulkan gangguan besar. “Ini sangat menjijikkan dan memengaruhi usaha saya,” kata Glaicy Santos, pemilik kedai.

Negosiasi Buntu, Sampah Terus Menggunung

Hingga saat ini, negosiasi antara Republic Services dan Teamsters masih buntu. Kedua belah pihak saling menyalahkan atas kebuntuan dan belum menjadwalkan pertemuan lanjutan.

Di balik kekacauan ini, profesor geografi Sarah A Moore dari Universitas Wisconsin mengatakan bahwa aksi mogok di sektor pengelolaan sampah memiliki daya tawar tinggi karena langsung berdampak ke kehidupan sehari-hari. “Sampah yang membusuk memunculkan asosiasi negatif yang kuat, dan ini bisa digunakan sebagai tekanan dalam negosiasi,” katanya.

Selagi para pekerja dan perusahaan saling tarik-ulur, warga Amerika harus bertahan dengan bau tak sedap dan risiko kesehatan yang mengintai.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan