klikwartaku.com
Beranda Internasional Krisis Pangan Gaza Memburuk! PBB Sebut Sepertiga Penduduk Tidak Makan Berhari-hari

Krisis Pangan Gaza Memburuk! PBB Sebut Sepertiga Penduduk Tidak Makan Berhari-hari

Program Pangan Dunia (WFP) menyatakan hampir sepertiga penduduk Gaza tidak makan selama beberapa hari. Foto: Tangkapan layer YouTube RTÉ News

KLIKWARTAKU — Program Pangan Dunia (WFP) memperingatkan situasi kemanusiaan di Gaza mencapai titik kritis, dengan hampir sepertiga penduduk tidak makan selama beberapa hari. Kelaparan dan malnutrisi akut meningkat tajam, dengan lebih dari 90.000 perempuan dan anak-anak membutuhkan perawatan segera.

Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, sembilan orang lagi meninggal akibat malnutrisi pada Jumat, meningkatkan total kematian terkait kelaparan sejak perang meletus menjadi 122 jiwa.

Israel, yang mengontrol semua akses masuk bantuan ke Gaza, menyatakan tidak menghalangi distribusi bantuan. Namun, PBB dan berbagai organisasi kemanusiaan menilai pembatasan logistik dan keamanan membuat bantuan tidak sampai ke rakyat sipil secara efektif.

Bantuan Udara Dipertimbangkan, Tapi Dinilai Tidak Efektif

Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer menyatakan bahwa Inggris akan berpartisipasi dalam pengiriman bantuan lewat udara, menyusul seruan dari lebih dari sepertiga anggota parlemen untuk segera mengakui negara Palestina.

Namun, banyak lembaga kemanusiaan menilai metode ini tidak efisien dan penuh risiko, terlebih tanpa koordinasi penuh dari pihak Israel. Meski Israel dikabarkan akan mengizinkan pengiriman bantuan udara oleh Uni Emirat Arab dan Yordania, militer Yordania menyatakan belum menerima izin resmi.

Pernyataan Keras dari Komunitas Internasional

PBB mengecam langkah-langkah terbatas ini sebagai “pengalihan perhatian dari ketidakaktifan” Israel dalam memenuhi kewajiban kemanusiaan.

Jerman, Prancis, dan Inggris menyerukan agar Israel segera mencabut pembatasan terhadap arus bantuan. Ketiganya menyebut situasi di Gaza sebagai bencana kemanusiaan yang tidak dapat diterima.

Sekjen PBB António Guterres menyampaikan keprihatinannya atas kurangnya empati dan tindakan dari komunitas internasional, menyebut lebih dari 1.000 warga Palestina tewas saat mencoba mengakses makanan sejak 27 Mei.

Tudingan Kejahatan Perang oleh Kontraktor AS

Seorang mantan kontraktor keamanan AS yang bekerja untuk Gaza Humanitarian Foundation (GHF) mengklaim menyaksikan kejahatan perang oleh militer Israel dan kontraktor AS selama pendistribusian bantuan. Ia menyebut penggunaan peluru tajam dan artileri terhadap warga sipil di lokasi pembagian makanan.

GHF membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya berasal dari mantan karyawan yang dipecat karena pelanggaran etik.

Proses Gencatan Senjata dan Pengakuan Negara Palestina

Negosiasi terkait gencatan senjata dan pembebasan sandera antara Israel dan Hamas belum menunjukkan hasil. Delegasi AS dan Israel bahkan sempat menarik diri dari pembicaraan di Qatar, meski Hamas menyatakan proses belum sepenuhnya gagal.

Perang yang dimulai sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 59.000 warga Gaza, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza. Sementara itu, 90 persen bangunan di Gaza rusak atau hancur, dan sebagian besar penduduk telah mengungsi berulang kali.

Sebagai bagian dari tekanan diplomatik, Prancis mengumumkan akan secara resmi mengakui negara Palestina pada September. Inggris masih mempertimbangkan langkah serupa sebagai bagian dari solusi dua negara.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan