BGN: Koperasi Merah Putih Harus Utamakan Kepentingan Rakyat
KLIKWARTAKU – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menekankan pentingnya pengelolaan Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (KDMP) secara transparan dan partisipatif. Ia menegaskan bahwa koperasi harus dijalankan dengan prinsip “rakyat untung duluan”, bukan mengulangi pola lama di mana keuntungan hanya dinikmati oleh pengurus atau elite tertentu.
“Presiden tidak ingin kesalahan masa lalu terulang. Saat ini waktunya koperasi benar-benar untuk rakyat, bukan untuk elite,” ujar Dadan.
Sebagai bentuk pengawasan partisipatif, Dadan memperkenalkan konsep Bintang Operasi, yakni sistem pengawasan berbasis keterlibatan masyarakat. Melalui pendekatan ini, warga diajak aktif mengawasi jalannya koperasi, termasuk mencegah potensi penyimpangan anggaran dan praktik kecurangan.
Untuk memperkuat akuntabilitas, BGN juga telah bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung guna mengawasi potensi pelanggaran hukum dalam pengelolaan koperasi.
“Mitigasi risiko harus dilakukan sejak awal. Program sebesar ini tidak boleh gagal karena kelalaian atau penyalahgunaan,” tegasnya.
KDMP dirancang sebagai lembaga ekonomi rakyat berbasis desa dan kelurahan, dengan anggota aktif yang berasal dari masyarakat setempat. Pemerintah menargetkan sedikitnya 50 persen penduduk di tiap desa atau kelurahan bergabung sebagai anggota koperasi, guna memastikan manfaat ekonomi dirasakan langsung oleh warga.
Dalam pengembangan kapasitas koperasi, Dadan menyebutkan bahwa Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) turut dilibatkan sebagai mitra strategis, terutama dalam edukasi dan peningkatan kualitas kelembagaan koperasi.
“Dekopin bukan regulator, melainkan elemen gerakan masyarakat yang dapat mendorong koperasi menjadi kekuatan ekonomi rakyat,” ujarnya.
Terkait pembiayaan, Dadan menjelaskan bahwa skema pendanaan koperasi saat ini tengah dirancang oleh Kementerian Keuangan. Skema tersebut ditujukan untuk memperluas akses pembiayaan masyarakat, termasuk koperasi desa, agar tidak lagi bergantung pada rentenir atau tengkulak.
Ia juga menegaskan bahwa koperasi tidak perlu takut bersaing selama mengedepankan kepentingan anggota. “Kita hidup di ruang terbuka. Selama koperasi berpihak pada rakyat dan menawarkan kualitas, harga, serta layanan terbaik, biarkan semua bersaing secara sehat,” pungkasnya.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage