klikwartaku.com
Beranda Internasional Gencatan Senjata Diumumkan di Suweida Suriah Setelah Bentrokan Sektarian Mematikan

Gencatan Senjata Diumumkan di Suweida Suriah Setelah Bentrokan Sektarian Mematikan

Pemerintah Suriah mengumumkan gencatan senjata segera di kota Suweida menyusul bentrokan sektarian antara komunitas Druze dan suku Badui yang menewaskan ratusan orang. Foto: Tangkapan layer YouTube ITV News

KLIKWARTAKU — Pemerintah Suriah pada Sabtu mengumumkan gencatan senjata segera di kota Suweida, wilayah selatan negara tersebut, dalam upaya mengakhiri bentrokan sektarian mematikan yang telah berlangsung selama sepekan dan menewaskan sedikitnya 940 orang, menurut laporan Syrian Observatory for Human Rights (SOHR).

Pertempuran sengit yang melibatkan komunitas Druze dan suku Badui lokal memicu kekacauan di jalan-jalan kota. Cuplikan video yang beredar menunjukkan mayat-mayat bergelimpangan, memperlihatkan brutalnya konflik yang sedang berlangsung.

“Momen ini menuntut persatuan dan kerja sama penuh demi mengatasi apa yang tengah kita hadapi bersama,” ujar Presiden sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa.

Meskipun gencatan senjata telah diumumkan, laporan dari lapangan menyebutkan bahwa baku tembak masih berlanjut di beberapa wilayah Suweida hingga Sabtu malam, 19 Juli 2025.

Langkah pemerintah pusat untuk mengerahkan pasukan keamanan internal ke Suweida guna meredam kekerasan mendapat persetujuan dari Israel, selama keselamatan komunitas Druze dijamin.

Ketegangan Regional dan Intervensi Internasional

Konflik sektarian ini menarik perhatian internasional. Israel, yang memiliki komunitas Druze sendiri, sebelumnya menyerang posisi militer pemerintah Suriah. Termasuk gedung Kementerian Pertahanan di Damaskus, sebagai bentuk dukungan terhadap minoritas Druze.

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, menyatakan skeptis terhadap janji Sharaa untuk melindungi minoritas. “Menjadi bagian dari minoritas di Suriah sangat berbahaya. Dunia internasional harus menjamin keamanan dan hak mereka,” kata Saar di media sosial.

Sementara itu, Duta Besar AS untuk Turki, Tom Barrack, mengumumkan bahwa Suriah dan Israel telah sepakat atas gencatan senjata yang juga didukung negara tetangga seperti Turki dan Yordania.

“Kami menyerukan kepada Druze, Badui, dan Sunni untuk menurunkan senjata dan bersama membangun identitas Suriah baru dalam perdamaian,” ujar Barrack, yang juga merupakan Utusan Khusus AS untuk Suriah.

Kekerasan Meluas dan Seruan Akuntabilitas

Menurut laporan Komisioner Tinggi HAM PBB, Volker Türk, kantor PBB telah menerima bukti kredibel tentang pelanggaran HAM berat, termasuk eksekusi singkat dan pembunuhan sewenang-wenang oleh berbagai pihak.

“Pertumpahan darah ini harus dihentikan. Semua pelaku, dari pihak mana pun, harus dimintai pertanggungjawaban,” tegas Türk.

Sharaa dalam pernyataannya menegaskan pemerintah berkomitmen melindungi semua kelompok minoritas dan agama di Suriah, serta akan mengadili semua pelanggar, baik dari aparat, kelompok bersenjata lokal, maupun pihak terkait lainnya.

Gencatan senjata ini menjadi ujian bagi stabilitas kawasan yang sudah lama dilanda konflik. Namun, pertanyaan besar masih menggantung: apakah perdamaian bisa benar-benar diwujudkan di Suweida, atau ini hanya jeda sementara sebelum konflik kembali meletus?***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan