Rupiah Melemah Usai BI Turunkan Suku Bunga, Pasar Cermati Sinyal The Fed
KLIK WARTAKU – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada Kamis pagi, 17 Juli 2025, menyusul keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan dan meningkatnya ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan mempertahankan kebijakan moneter ketat lebih lama dari perkiraan.
Di pasar spot, rupiah dibuka di level Rp16.305/USD, melemah sekitar 0,11% dibandingkan penutupan sebelumnya.
Hingga pukul 09.20 WIB, mata uang Garuda sempat menyentuh titik terlemah harian di Rp16.327,5/USD sebelum stabil di kisaran Rp16.320.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga menunjukkan depresiasi ke Rp16.322/USD.
Tekanan pada rupiah datang sehari setelah Bank Indonesia secara mengejutkan memangkas BI-Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,25% dalam Rapat Dewan Gubernur 15–16 Juli.
Langkah ini diambil untuk mendukung pertumbuhan ekonomi domestik di tengah inflasi yang masih dalam sasaran 2,5±1% dan stabilitas nilai tukar yang relatif terjaga.
Meski positif bagi sektor kredit dan investasi domestik, pelonggaran suku bunga di tengah ketidakpastian global menimbulkan kekhawatiran investor asing terhadap prospek imbal hasil di Indonesia, yang berdampak pada tekanan jual di pasar valas.
Dari sisi eksternal, investor juga bereaksi terhadap data inflasi Amerika Serikat yang dirilis awal pekan ini, menunjukkan angka 2,7% year-on-year—lebih tinggi dari perkiraan 2,6%.
Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya di level tinggi lebih lama, memperlebar diferensial suku bunga dengan negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
“Rupiah cenderung rentan terhadap tekanan jangka pendek karena narasi global masih mendukung dolar AS, apalagi pasca-pelonggaran dari BI,” kata Josua Pardede, ekonom Bank Permata, kepada Kontan.
Di sisi lain, tercapainya kesepakatan tarif resiprokal 19% antara Indonesia dan AS belum cukup untuk menopang penguatan rupiah secara langsung, meskipun berdampak positif terhadap prospek ekspor. Pasar menilai implementasi dan realisasi ekspor baru akan terasa dalam beberapa bulan ke depan.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage