klikwartaku.com
Beranda Internasional Irlandia Hadapi Tantangan Ekonomi Serius akibat Ancaman Tarif Impor dari AS

Irlandia Hadapi Tantangan Ekonomi Serius akibat Ancaman Tarif Impor dari AS

Potret satu di antara bangunan ikonik di sudut kota Dublin Irlandia.

KLIKWARTAKU — Pemerintah Irlandia menyatakan negara tersebut kini berada dalam situasi tantangan ekonomi besar, menyusul ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memberlakukan tarif impor sebesar 30 persen terhadap produk dari Uni Eropa dan Meksiko.

Pernyataan itu disampaikan oleh Tánaiste (Wakil Perdana Menteri Irlandia) Simon Harris pada Selasa pagi waktu setempat. Ia menegaskan bahwa dampak dari kebijakan tersebut bisa sangat merusak bagi perekonomian Irlandia. Termasuk mempercepat terjadinya pemutusan hubungan kerja di sejumlah sektor ekspor utama.

“Jika tarif 30 persen benar-benar diterapkan, dampaknya akan luar biasa besar,” kata Harris, seperti dilaporkan RTÉ. “Itu akan sepenuhnya mengubah hubungan perdagangan antara Irlandia dan Amerika Serikat.”

Menurut Harris, Irlandia kini bekerja sama erat dengan negara-negara anggota Uni Eropa lainnya untuk bersiap menghadapi segala kemungkinan, termasuk skenario terburuk berupa perang dagang penuh.

Dalam pernyataannya di depan Gedung Pemerintahan di Dublin, Harris mengungkapkan bahwa beberapa hari sebelumnya sempat ada harapan kesepakatan dapat dicapai. Namun hingga kini belum ada kejelasan mengenai hasil dari pembicaraan perdagangan antara Washington dan Brussel.

“Yang dibutuhkan sekarang adalah upaya baru untuk mencapai kesepakatan yang dapat melindungi lapangan kerja, menjaga stabilitas ekonomi, baik di Irlandia, Eropa, maupun Amerika Serikat,” ujarnya.

Trump sebelumnya mengancam akan menaikkan tarif menjadi 50 persen jika mitra dagangnya melakukan tindakan balasan. Ia juga sempat menyebut akan mengenakan tarif 20 persen untuk barang-barang dari Uni Eropa pada awal April lalu, namun tak kunjung ada kepastian.

Menurut laporan RTÉ, Harris akan menyampaikan kepada kabinet bahwa fokus utama Irlandia saat ini adalah melanjutkan jalur diplomatik dan negosiasi untuk menghindari kerusakan ekonomi yang lebih parah.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga menyatakan Uni Eropa siap untuk terus bernegosiasi hingga batas waktu 1 Agustus guna mencapai kesepakatan yang dapat mencegah eskalasi tarif.

Simon Harris menambahkan ancaman tarif dari Trump bisa jadi hanyalah taktik negosiasi, namun dampak riilnya terhadap ekonomi tetap harus diantisipasi dengan serius.

“Jika saat ini dengan tarif 10 persen saja kita sudah melihat perlambatan penciptaan lapangan kerja baru, maka pada level 30 persen akan sangat mungkin terjadi kehilangan pekerjaan,” tegasnya.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan