klikwartaku.com
Beranda Internasional Korea Utara dan China Rayakan 64 Tahun Perjanjian Pertahanan Bersama

Korea Utara dan China Rayakan 64 Tahun Perjanjian Pertahanan Bersama

Ilustrasi Korea Utara dan China rayakan 64 tahun perjanjian pertahanan bersama. Foto: tangkapan layer YouTube Drew Binsky

KLIKWARTAKU — Hubungan antara Korea Utara dan China kembali menunjukkan kehangatan diplomatik setelah kedua negara menggelar resepsi bersama untuk memperingati 64 tahun penandatanganan Treaty on Friendship, Cooperation and Mutual Assistance, sebuah perjanjian penting yang menjadi tonggak aliansi pertahanan mereka.

Resepsi resmi digelar di Kedutaan Besar Korea Utara di Beijing pada Kamis 11 Juli 2025, disusul sehari sebelumnya oleh acara serupa di Kedutaan China di Pyongyang. Kedua acara ini menandai momen penting dalam sejarah diplomasi kedua negara, yang selama beberapa tahun terakhir sempat mengalami ketegangan akibat kedekatan Pyongyang dengan Moskow dalam konflik Rusia-Ukraina.

Menurut laporan dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), acara di Beijing dihadiri oleh Wang Dongming, Wakil Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China. Kehadiran pejabat tinggi China ini menjadi indikator meningkatnya intensitas hubungan bilateral, mengingat pada peringatan tahun lalu, Beijing hanya mengirim pejabat berpangkat lebih rendah.

Sementara itu, resepsi di Pyongyang juga dihadiri oleh pejabat tinggi Korea Utara, yaitu Kang Yun-sok, Wakil Ketua Komite Tetap Majelis Rakyat Tertinggi, yang mewakili pemerintah Korea Utara dalam menjamu delegasi China.

Dalam pidatonya, Duta Besar Korea Utara untuk China, Ri Ryong-nam, menegaskan komitmen negaranya untuk terus memperkuat hubungan persahabatan dengan China. “Sudah menjadi sikap kami yang teguh untuk mempererat dan mengembangkan hubungan persahabatan lintas generasi dengan China,” ucapnya.

Perjanjian persahabatan dan pertahanan bersama yang diperingati kali ini pertama kali ditandatangani pada 11 Juli 1961 oleh pendiri negara Korea Utara, Kim Il-sung, dan Perdana Menteri China saat itu, Zhou Enlai. Perjanjian ini menjadi simbol ikatan militer dan diplomatik yang telah bertahan selama lebih dari enam dekade.

Peringatan tahun ini menjadi sinyal bahwa Beijing dan Pyongyang berupaya memperkuat kembali aliansi mereka di tengah dinamika geopolitik yang terus berubah di kawasan Asia Timur.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan