Visa Ditolak! 33 Anak Palestina Gagal Ikuti Tur Budaya GAA di Irlandia
KLIKWARTAKU — Kekecewaan mendalam menyelimuti para relawan dan keluarga Irlandia yang telah bersiap menyambut anak-anak Palestina dalam tur olahraga dan budaya yang bertujuan mempererat persahabatan antarbangsa.
Sebanyak 33 anak Palestina beserta pelatih mereka dari klub GAA Palestine batal mengikuti tur budaya dan olahraga ke Irlandia setelah permohonan visa mereka ditolak oleh Kementerian Kehakiman, Urusan Dalam Negeri, dan Migrasi Irlandia, hanya beberapa hari sebelum keberangkatan.
Rombongan yang berjumlah 47 orang dari wilayah Tepi Barat itu sedianya akan mengunjungi sejumlah klub Gaelic Athletic Association (GAA) di berbagai kota Irlandia mulai 18 Juli 2025. Tur tersebut telah dipersiapkan sejak pertengahan Mei dan didukung oleh lebih dari 100 keluarga Irlandia yang bersedia menjadi tuan rumah.
Kecewa dan Tercengang
Dalam pernyataannya, GAA Palestine menyatakan sangat kecewa dan terkejut atas keputusan tersebut. Mereka menegaskan bahwa seluruh persyaratan visa telah dipenuhi secara lengkap, termasuk surat izin orang tua, sertifikat kelahiran, serta jadwal kegiatan detail selama di Irlandia.
“Kami yakin seluruh dokumen yang diminta telah disiapkan dan diserahkan sesuai ketentuan yang tertulis di Kedutaan Irlandia di Israel,” ujar mereka.
Stephen Redmond, Ketua GAA Palestine, mengatakan seorang relawan telah dikirim khusus ke Tepi Barat untuk membantu proses pengurusan visa.
“Kami semua benar-benar terpukul. Ini bukan sekadar tentang dokumen, ini tentang harapan anak-anak dan semangat persahabatan,” katanya.
Antusiasme Tinggi Warga Irlandia
Tur ini awalnya dirancang sebagai bentuk pertukaran budaya dan solidaritas, dengan dukungan banyak klub GAA yang menggalang dana untuk mendukung keberangkatan. Lebih dari 100 keluarga Irlandia telah menyatakan kesediaan menampung para peserta.
“Acara ini dimaksudkan untuk menjalin pemahaman dan persahabatan lintas budaya. Gagalnya acara ini merupakan kemunduran besar bagi semua pihak,” kata Redmond.
Pemerintah: Dokumen Tak Memenuhi Syarat
Menanggapi kecaman publik, Wakil Perdana Menteri Irlandia, Simon Harris, menjelaskan setiap permohonan visa dinilai berdasarkan kriteria perlindungan anak dan kelengkapan dokumen. Ia menyebut, sebagian besar anak-anak tersebut tidak didampingi oleh orang tua langsung.
“Visa hanya dapat diberikan jika hubungan anak dengan wali atau pendamping sah dapat dibuktikan. Dalam hal ini, banyak dokumen yang belum memenuhi standar,” ujarnya di hadapan parlemen.
Kementerian juga menyebut bahwa proses banding terhadap keputusan ini masih berlangsung.
Kecaman dari Politisi dan Publik
Penolakan visa ini memicu reaksi keras dari sejumlah anggota parlemen Irlandia. Matt Carthy, anggota Sinn Féin, menyebut keputusan itu tidak dapat dimengerti dan meminta Menteri Kehakiman Jim O’Callaghan segera turun tangan.
“Anak-anak ini layak mendapat lebih dari sekadar penolakan birokratis,” tegasnya.
Anggota parlemen dari Social Democrats, Sinéad Gibney, menambahkan bahwa keputusan ini “kejam dan tidak berperasaan.”
“Pemerintah kita kerap berbicara lantang soal Gaza dan Palestina, tapi tidak pernah menindaklanjutinya dengan aksi nyata,” katanya dalam pernyataan tertulis.
Yah, kegagalan kunjungan GAA Palestine ini tidak hanya menjadi pukulan bagi anak-anak Palestina. Tetapi juga meninggalkan kesan pahit di tengah niat baik ribuan relawan dan keluarga Irlandia yang telah bersiap menyambut mereka dengan tangan terbuka.
Kini, harapan tertumpu pada proses banding dan upaya diplomatik yang mungkin dapat menyelamatkan program yang sejatinya ditujukan untuk mempererat ikatan kemanusiaan, bukan memutusnya.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage