Wall Street Melorot Lagi di Tengah Sentimen Tarif Trump

KLIK WARTAKU – Indeks saham utama Wall Street sedikit terkoreksi pada Jumat (11 Juli 2025), menutup pekan dengan catatan negatif di tengah kekhawatiran investor atas ancaman tarif baru yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump. S&P 500 melemah 0,3%, Dow Jones turun 0,6%, dan Nasdaq melorot 0,2%, membatalkan sebagian kenaikan rekor yang dicapai minggu sebelumnya.

Sentimen pasar didominasi oleh penerapan rencana tarif baru—termasuk kenaikan hingga 50% atas impor dari Brasil dan 35% untuk Kanada—yang efektif diperluas hingga 1 Agustus.

Investor menilai bahwa risiko yang diabaikan selama ini kemungkinan akan berimbas signifikan jika kebijakan ini benar-benar diwujudkan .

Baca Juga:

OJK Apresiasi Sinergi Lintas Lembaga atas Penangkapan Buron Investree yang Rugikan Negara Triliunan Rupiah

Dari sisi teknikal, meski sempat mencapai rekor penutupan baru—S&P 500 di 6.280,46 poin pada Kamis (10 Juli)—pasar menunjukkan koreksi moderat pada akhir pekan.

Volume transaksi akhir pekan relatif rendah, mencerminkan sikap waspada investor menjelang musim laporan keuangan perusahaan besar.

Pada penutupan pekan lalu, saham seperti Nvidia mampu bertahan dengan kenaikan tipis sebesar +0,5%, meski sektor teknologi secara keseluruhan mengalami tekanan yang moderat akibat spekulasi tarif dan inflasi .

Baca Juga:

Eks Direktur Investree Ditangkap: Dana Ilegal Rp2,7 Triliun Terungkap

Sektor pertahanan, termasuk produsen drone, mencatat reli setelah pengumuman peningkatan produksi oleh pemerintah AS.

Di pasar berjangka, investor tengah fokus pada laporan inflasi, CPI dan PPI, serta data penjualan ritel yang akan dirilis pekan ini. Selain itu, musim laporan laba perusahaan besar seperti JPMorgan, Netflix, dan Johnson & Johnson menjadi sorotan utama, sebagai indikator awal dampak dari rantai tarif dan kebijakan moneter Federal Reserve

Baca Juga:

OJK Ingatkan DPS: Jangan Hanya Fatwa, Awasi Ketat Inovasi Keuangan Syariah