Interpol Tangkap 158 Tersangka Perdagangan Manusia Global, Lebih dari 1.000 Korban Berhasil Diidentifikasi
KLIKWARTAKU — Operasi internasional yang menyasar jaringan perdagangan manusia berhasil menjaring 158 tersangka dan mengidentifikasi lebih dari 1.000 korban potensial dari berbagai negara. Operasi selama enam hari bertajuk “Global Chain” ini digelar awal Juni 2025 dan melibatkan hampir 15.000 aparat penegak hukum dari 43 negara di Eropa, Asia, Afrika, hingga Amerika Selatan.
Operasi ini dipimpin oleh otoritas Austria dan Rumania, bekerja sama dengan Interpol dan Europol, serta menyasar sindikat kejahatan terorganisir yang memperdagangkan manusia, terutama untuk eksploitasi seksual, kejahatan paksa, dan aktivitas mengemis.
“Perdagangan manusia adalah kejahatan brutal yang merampas martabat dan kebebasan korban, serta menyasar kelompok paling rentan, termasuk anak-anak,” kata David Caunter, Direktur Kejahatan Terorganisir dan Kejahatan Baru Interpol.
Eksploitasi Seksual, Paspor Disita, dan Janji Palsu
Sebagian besar korban berasal dari luar negeri dan direkrut dengan janji pekerjaan, kemudian dipaksa menjadi pekerja seks di salon pijat atau tempat tersembunyi lainnya.
Contohnya terjadi di Malta, ketika polisi membebaskan tiga perempuan asal Kolombia (dua bersaudara dan seorang bibi mereka) yang awalnya dijanjikan pekerjaan sebagai petugas kebersihan oleh seorang warga Italia. Namun setelah tiba, paspor mereka disita dan mereka dipaksa menjadi pekerja seks dengan dalih pengurusan izin kerja.
Di Austria, tujuh orang ditangkap karena diduga bagian dari keluarga kriminal asal Rumania yang menggunakan modus “lover boy” yakni menjebak perempuan dalam hubungan asmara palsu untuk mengeksploitasi mereka secara seksual dan kriminal.
Sementara itu di Italia, aparat merazia sejumlah salon pijat yang terindikasi sebagai lokasi perdagangan manusia. Sebanyak 75 korban potensial berhasil diidentifikasi.
64 Negara Asal Korban, Barang Bukti Berlimpah
Menurut Interpol, korban perdagangan manusia berasal dari 64 negara, dengan mayoritas berasal dari Rumania, Ukraina, Kolombia, Tiongkok, dan Hongaria.
Selain menangkap pelaku, operasi ini juga berhasil menyita: €277.669 (sekitar Rp4,8 miliar) dalam bentuk uang tunai, 30 senjata api, 65 dokumen palsu, dan 1 ton ganja. Operasi serupa tahun lalu berhasil menangkap lebih dari 200 tersangka dan mengidentifikasi 1.300 korban.
Upaya Global Menekan Perdagangan Manusia
Interpol menegaskan perdagangan manusia masih menjadi kejahatan lintas negara yang membutuhkan kerja sama internasional yang kuat. Mengingat para pelaku semakin canggih dalam memanfaatkan kemiskinan, konflik, dan kurangnya regulasi di negara asal korban.
Operasi Global Chain menjadi pengingat bahwa perlindungan terhadap kelompok rentan harus menjadi prioritas setiap negara, serta perlunya edukasi publik dan penegakan hukum yang tegas terhadap kejahatan perdagangan manusia.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage