Puluhan Orang Diserang Lebah di Prancis, Tiga Korban dalam Kondisi Kritis
KLIKWARTAKU — Suasana pagi yang tenang di kota kecil Aurillac, wilayah tengah selatan Prancis, berubah menjadi kepanikan massal setelah puluhan warga diserang ratusan lebah secara tiba-tiba, Minggu 6 Juli 2025 lalu. Serangan mengejutkan ini menyebabkan 24 orang luka-luka, dengan tiga korban dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.
Salah satu korban kritis adalah seorang wanita berusia 78 tahun yang tersengat lebih dari 25 kali hingga mengalami henti jantung dan harus diselamatkan melalui prosedur resusitasi.
Petugas pemadam kebakaran dan kepolisian segera menutup area kejadian. Seorang peternak lebah profesional dipanggil untuk menenangkan koloni lebah dengan asap, metode standar untuk meredam agresi lebah tanpa melukainya.
Saksi mata bernama Andrée menggambarkan suasana kacau saat insiden terjadi. “Orang-orang tampak sangat panik. Mereka berlarian sambil menepuk-nepuk tubuhnya. Awalnya saya tidak tahu apa yang terjadi, tapi jelas mereka sedang diserang sesuatu,” ujarnya kepada media setempat.
Apa Penyebabnya?
Wali Kota Aurillac, Pierre Mathonier, menyebutkan serangan ini mungkin dipicu oleh tawon Asia (Asian hornets) yang menyerang sarang lebah lokal. Namun, Christian Carrier, Ketua Serikat Peternak Lebah Regional, meragukan teori tersebut.
“Biasanya lebah tidak akan meninggalkan koloninya jika ada ancaman dari tawon Asia. Sebaliknya, mereka bersembunyi,” ujarnya kepada France Info.
Carrier menduga koloni lebah tersebut mungkin sudah terlalu besar dan terlalu aktif, dan menjadi agresif karena penanganan sarang yang tidak tepat.
“Kemungkinan besar mereka tidak punya cukup ruang, dan kondisi itu bisa memicu agresivitas ekstrem,” jelasnya.
Faktor Lain yang Mungkin Berperan
Menurut Vincent Fournier, kepala staf wali kota, ada kemungkinan lain di balik perilaku aneh lebah tersebut, termasuk: Stres pada koloni akibat masalah dengan ratu lebah, gelombang panas yang terjadi belakangan ini, bunga yang mekar lebih awal pada Mei-Juni namun berkurang drastis pada Juli, serta penurunan suhu secara mendadak.
“Kami masih menyelidiki penyebab pastinya,” kata Fournier. Ia juga memastikan bahwa semua sarang lebah kini telah dipindahkan ke lokasi yang lebih aman di luar kota Aurillac. Peristiwa langka ini memicu kekhawatiran akan meningkatnya agresi hewan akibat perubahan iklim dan lingkungan.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage