klikwartaku.com
Beranda Internasional Tragedi Banjir Texas: Cuaca Ekstrem dan Perubahan Iklim Picu Ratusan Korban Jiwa

Tragedi Banjir Texas: Cuaca Ekstrem dan Perubahan Iklim Picu Ratusan Korban Jiwa

Banjir dahsyat yang melanda wilayah perbukitan Texas, Amerika Serikat, telah menelan lebih dari 100 korban jiwa. Foto: tangkapan layer YouTube ABC News

KLIKWARTAKU — Banjir dahsyat yang melanda wilayah perbukitan Texas, Amerika Serikat, telah menelan lebih dari 100 korban jiwa, termasuk puluhan anak-anak dari sebuah perkemahan musim panas. Tragedi yang disebut sebagai “bencana 100 tahun sekali” ini dipicu oleh tiga faktor utama: cuaca ekstrem, kelembaban udara tak biasa, dan lanskap geografi yang memperparah limpasan air.

Air bah menghantam Camp Mystic (sebuah perkemahan anak-anak Kristen) di Kerr County, saat dini hari Jumat. Saat para peserta kemah masih terlelap, air dengan kekuatan luar biasa menerjang kabin-kabin beratap hijau yang berada tak jauh dari tepi Sungai Guadalupe.

Menurut Badan Cuaca Nasional AS (NWS), dalam waktu tiga hingga enam jam, hujan turun antara 125 hingga 250 mm di wilayah Kerr County. Padahal, rata-rata curah hujan pada bulan Juli di wilayah tersebut biasanya hanya sekitar 50 mm. Itu berarti, dalam semalam, wilayah itu diguyur curah hujan setara empat bulan.

Pihak berwenang menyebut sistem badai ini sebagai hasil dari uap air tropis yang terbawa dari badai di Meksiko dan kemudian terjebak di udara Texas. Uap yang kaya kelembaban itu terangkat karena kontur perbukitan, membentuk awan raksasa yang membawa hujan deras dalam jangka waktu lama.

Ini juga memperparah hujan deras yang mengguyur daerah aliran Sungai Guadalupe, hingga air meluap dan menghantam area permukiman dan lokasi perkemahan.

Yang membuat tragedi ini semakin mematikan adalah waktunya. Banyak warga, termasuk para peserta kemah, telah tidur saat hujan mulai turun pada Kamis malam. Peringatan banjir baru meningkat dari “watch” menjadi “warning” tengah malam, dan menjadi “peringatan banjir bandang” dua jam kemudian. Sayangnya, banyak yang tak sempat bersiap atau menyelamatkan diri.

Beberapa saksi mata menggambarkan betapa cepat air naik. Dalam waktu 27 menit, kawasan yang sebelumnya kering berubah menjadi lautan air. Para penyintas yang berhasil dievakuasi dengan truk militer menggambarkan situasi mengerikan — pepohonan tumbang, kayak tersangkut di dahan, dan para gadis yang terseret arus air.

Kawasan Texas Hill Country, tempat perkemahan berada, memang dikenal sebagai “Flash Flood Alley” — kawasan rawan banjir bandang akibat topografi curam dan sungai yang mudah meluap. Keindahan alam kawasan ini ternyata menyimpan bahaya mematikan.

Selain faktor lokal, para ilmuwan iklim menyebut pemanasan global turut memperburuk kondisi. Permukaan laut di Teluk Meksiko yang lebih hangat menyebabkan lebih banyak penguapan, sehingga atmosfer menyimpan lebih banyak uap air yang bisa memicu hujan ekstrem. Tahun 2024 bahkan tercatat sebagai salah satu tahun terpanas dengan anomali kelembaban udara tertinggi.

Para ilmuwan memperingatkan, kejadian serupa bisa semakin sering terjadi di masa depan jika perubahan iklim tidak segera ditangani secara serius.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan