klikwartaku.com
Beranda Ekonomi Geopark Toba Jadi Visi Baru Wisata RI: Ilmu, Alam, dan Ekonomi Jalan Bersama

Geopark Toba Jadi Visi Baru Wisata RI: Ilmu, Alam, dan Ekonomi Jalan Bersama

Geopark Kaldera Toba bukan hanya panorama menakjubkan, tapi juga ruang edukasi dan konservasi. (Foto: Kemenpar)

 

KLIK WARTAKU – Pemerintah menegaskan bahwa pengembangan pariwisata Indonesia ke depan akan berbasis keberlanjutan dan pengetahuan, bukan sekadar destinasi.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyebut Geopark Kaldera Toba sebagai wujud konkret visi tersebut.

“Ini bukan hanya tentang pemandangan indah. Tapi juga tentang pelestarian geologi, penguatan budaya, dan pembelajaran publik,” ujar Widiyanti dalam pembukaan The 1st International Conference on Geotourism Destination Toba Caldera UNESCO Global Geopark 2025 di Parapat, Selasa (8/7).

Status geopark, menurutnya, bukan sekadar label, melainkan peluang ekonomi baru berbasis konservasi.

Pengembangan geowisata di kawasan Danau Toba dinilai mampu menggerakkan ekonomi lokal tanpa mengorbankan keutuhan alam dan budaya.

Kaldera Toba, yang terbentuk dari letusan vulkanik sekitar 74 ribu tahun lalu, kini menjadi salah satu kawasan ikonik dalam strategi percepatan Destinasi Super Prioritas dan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.

Pemerintah menargetkan kawasan ini mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatra hingga 7,2% pada 2029.

Menteri Pariwisata menekankan bahwa pengembangan infrastruktur saja tidak cukup.

Wisata berkelanjutan, kata dia, harus didukung oleh narasi edukatif, inovasi lokal, serta kesadaran kolektif.

Ia juga mendorong pemasangan papan informasi geosite di berbagai titik kawasan sebagai bagian dari upaya peningkatan literasi wisata geologi.

“Turis harus tahu mengapa bebatuan ini terbentuk. Kita harus jual pengalaman, bukan hanya panorama,” ujarnya.

Gubernur Sumatra Utara, Bobby Nasution, menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mengubah kekayaan alam menjadi kesejahteraan.

Ia menyebut, kawasan Toba tak hanya layak dikagumi, tapi juga ditulis, diceritakan, dan dikelola secara kolektif agar memberi manfaat jangka panjang.

Turut hadir dalam acara ini para pejabat tinggi Kemenparekraf, Otorita Danau Toba, serta kepala daerah dari kawasan penyangga Danau Toba.

Menteri Pariwisata juga menyempatkan kunjungan ke sejumlah titik geosite dan desa wisata, termasuk Huta Ginjang dan Desa Pearung.

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan