Korban Tewas Banjir Bandang Texas Capai 107 Orang, Puluhan Anak Masih Hilang
KLIKWARTAKU — Jumlah korban tewas akibat banjir bandang dahsyat yang melanda Texas Tengah pada Jumat lalu kini mencapai setidaknya 107 orang, sementara puluhan lainnya masih dinyatakan hilang. Tim penyelamat masih berjibaku menyusuri lumpur dan puing-puing di sepanjang Sungai Guadalupe, meski harapan untuk menemukan korban selamat semakin menipis.
Salah satu lokasi terdampak paling parah adalah Camp Mystic, perkemahan musim panas khusus putri yang berbasis agama Kristen. Dalam pernyataan resminya, pihak kamp mengonfirmasi bahwa 27 anak dan staf tewas, sementara lima peserta dan satu pendamping dewasa masih belum ditemukan.
“Hati kami hancur bersama keluarga-keluarga yang kini menjalani tragedi tak terbayangkan ini,” tulis manajemen Camp Mystic, Senin 7 Juli 2025.
Salah satu korban yang gugur adalah Richard Eastland (70), pemilik dan direktur kamp, yang dilaporkan meninggal dunia saat berusaha menyelamatkan para anak. “Dia meninggal sebagai pahlawan,” kata Pendeta Del Way, tokoh setempat yang mengenal dekat keluarga Eastland.
Banjir bandang terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Kerr County pada dini hari perayaan Hari Kemerdekaan AS, menyebabkan Sungai Guadalupe meluap secara dramatis. Sebanyak 87 korban jiwa (terdiri dari 56 orang dewasa dan 31 anak-anak) berasal dari wilayah ini.
Kantor sheriff setempat melaporkan bahwa 19 orang dewasa dan tujuh anak masih belum berhasil diidentifikasi.
Di tengah tragedi ini, muncul kritik terhadap pemerintahan Presiden Donald Trump yang dianggap telah melakukan pemangkasan besar-besaran pada Badan Cuaca Nasional AS (NWS). Namun, Gedung Putih membantah anggapan bahwa respons bencana terganggu akibat pengurangan anggaran tersebut.
“Itu adalah tindakan Tuhan,” ujar Karoline Leavitt, Sekretaris Pers Gedung Putih. “Bukan kesalahan pemerintah bahwa banjir datang di waktu tersebut. NWS telah memberikan peringatan dini secara konsisten.”
Ia menjelaskan kantor NWS di wilayah Austin-San Antonio telah memberikan pengarahan kepada pejabat lokal pada malam sebelum banjir terjadi dan mengeluarkan peringatan banjir sejak sore hari, yang diperbarui secara berkala sepanjang malam hingga dini hari 4 Juli.
Presiden Trump sendiri mengatakan akan mengunjungi Texas akhir pekan ini. Saat ditanya apakah pemotongan anggaran federal berkontribusi pada lambatnya respons bencana, ia menanggapi, “Ini adalah bencana 100 tahun. Saya tidak akan menyalahkan siapa pun, bahkan Biden.”
Senator Texas Ted Cruz turut angkat bicara dan mengimbau agar tragedi ini tidak dijadikan ajang saling menyalahkan antarpartai. “Sekarang bukan waktunya untuk saling tunjuk jari,” ujarnya.
Sementara itu, aktivis lokal Nicole Wilson mengajukan petisi agar Kerr County segera membangun sistem sirine peringatan banjir, yang telah lama diusulkan namun tak kunjung terealisasi karena alasan pendanaan.
Wakil Gubernur Texas, Dan Patrick, mengakui sirine semacam itu mungkin bisa menyelamatkan banyak nyawa. Ia berjanji sistem tersebut akan diterapkan paling lambat musim panas mendatang.
Ucapan belasungkawa terus mengalir dari seluruh dunia. Raja Charles III bahkan menulis surat langsung kepada Presiden Trump untuk menyampaikan kesedihan mendalam atas bencana ini.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage