klikwartaku.com
Beranda Internasional Ambisi Luar Angkasa Negara Kecil: Lithuania Siapkan Teknologi Satelit dan Pertahanan

Ambisi Luar Angkasa Negara Kecil: Lithuania Siapkan Teknologi Satelit dan Pertahanan

Ilustrasi teknologi penghubung antara satelit dan Bumi ibarat kabel internet tak kasat mata di luar angkasa.

KLIKWARTAKU — Di balik lorong-lorong beton bergaya Soviet di Universitas Teknologi Vilnius, Lithuania, tersembunyi ambisi besar negara Baltik kecil ini untuk menjadi pemain penting dalam teknologi luar angkasa dan pertahanan global.

Adalah Astrolight, perusahaan rintisan (start-up) teknologi luar angkasa asal Lithuania, yang tengah menarik perhatian dunia. Perusahaan berusia enam tahun ini baru saja mengamankan pendanaan sebesar €2,8 juta (sekitar Rp53 miliar) untuk membangun “jalan tol data optik”, sistem komunikasi berbasis laser yang diklaim lebih cepat, aman, dan sulit diretas dibandingkan frekuensi radio konvensional.

Teknologi ini dirancang untuk menjadi penghubung antara satelit dan Bumi, ibarat kabel internet tak kasat mata di luar angkasa. Dengan prediksi peluncuran 70.000 satelit dalam lima tahun ke depan, peluang pasarnya sangat menjanjikan.

“Jika Anda menyalakan pemancar radio di medan perang seperti di Ukraina, Anda langsung jadi target. Tapi dengan komunikasi laser, sinyalnya sangat sempit dan nyaris mustahil dilacak,” kata Laurynas Maciulis, CEO Astrolight.

Teknologi Sipil untuk Keperluan Militer

Kehadiran Astrolight bukan hanya mencuri perhatian industri luar angkasa, tetapi juga komunitas pertahanan. Perusahaan ini kini menjadi bagian dari program NATO DIANA (Defence Innovation Accelerator for the North Atlantic), yang bertujuan memanfaatkan teknologi sipil untuk menghadapi tantangan militer modern.

Angkatan Laut Lithuania telah menggunakan sistem laser buatan Astrolight untuk berkomunikasi tanpa memancarkan sinyal radio. Praktik penting dalam kondisi radio silence untuk menghindari pelacakan musuh.

Kecil tapi Ambisius: Lithuania Naik Level di Luar Angkasa

Meski anggaran pertahanan Lithuania relatif kecil (sekitar £2,5 miliar atau Rp50 triliun), negara ini mengalokasikan 3 persen dari PDB-nya untuk pertahanan, bahkan direncanakan naik menjadi 5,5 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan Inggris yang mengalokasikan 2,5 persen.

Lebih dari 30 persen proyek luar angkasa Lithuania didanai oleh Uni Eropa, jauh di atas rata-rata nasional EU sebesar 17 persen.

“Teknologi luar angkasa kini menjadi bagian penting dalam strategi ketahanan nasional Lithuania,” ujar Šarūnas Genys dari Invest Lithuania.

Ia mencontohkan perusahaan Delta Biosciences yang tengah menyiapkan eksperimen medis tahan radiasi di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Meski untuk misi luar angkasa, hasilnya bisa digunakan juga untuk operasi militer di zona radiasi tinggi.

Sementara itu, perusahaan Blackswan Space mengembangkan sistem navigasi otonom untuk satelit. Teknologi ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada pusat kendali Bumi, tetapi juga dapat digunakan untuk menghancurkan satelit musuh atau mensimulasikan pelatihan militer.

Namun, Chief Commercial Officer Blackswan Space, Tomas Malinauskas, menyuarakan kegelisahannya: “Alih-alih membeli drone buatan AS senilai $300 juta yang bisa ditembak jatuh dalam dua jam, kenapa tidak berinvestasi pada konstelasi satelit kecil buatan lokal?”

Menanti Dukungan Pemerintah

Eglė Elena Šataitė, Kepala Space Hub LT, mendesak agar pemerintah Lithuania lebih serius mendukung sektor luar angkasa. “Kita hidup di wilayah yang rawan secara geopolitik. Investasi di teknologi luar angkasa bukan hanya penting, tapi mendesak,” ujarnya.

Menteri Ekonomi dan Inovasi Lithuania, Lukas Savickas, menyadari pentingnya sektor ini dan sedang mengevaluasi belanja negara untuk mendukung inovasi berbasis teknologi luar angkasa, AI, optik, dan bioteknologi. “Kita Harus Selalu Membuktikan Diri”

Dominykas Milasius, salah satu pendiri Delta Biosciences, menutup dengan pernyataan penuh semangat: “Kami harus terus membuktikan bahwa Lithuania pantas berada di panggung global. Dan semuanya, dari sains hingga teknologi kritikal, juga merupakan pernyataan geopolitik: kami layak dilindungi.”***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan