Kisah Nyata: Doa Seorang Ibu yang Mengubah Takdir Anak
KLIKWARTAKU – Di balik keberhasilan seseorang, seringkali tersimpan sosok yang tak pernah lelah berjuang dalam diam yaitu seorang ibu.
Kisah nyata berikut ini datang dari sebuah desa kecil di Jawa Tengah, tentang kekuatan doa seorang ibu yang tak hanya menembus langit, tapi juga mengubah takdir anaknya yang sempat nyaris terjerumus dalam jurang keputusasaan.
Namanya Aldi, anak bungsu dari tiga bersaudara. Dibesarkan dalam keluarga sederhana, ayahnya seorang buruh tani dan ibunya membuka warung kecil di depan rumah.
Sejak kecil, Aldi dikenal pintar dan rajin. Ia punya mimpi besar menjadi seorang insinyur. Tapi mimpi itu seperti awan yang kian menjauh setiap kali ia mencoba menggapainya.
Lulus SMA dengan nilai cukup baik, Aldi harus menelan kenyataan pahit tak diterima di universitas negeri impiannya dan tak punya cukup biaya untuk kuliah swasta. Ia pun memutuskan merantau ke Jakarta, bekerja serabutan dari pelayan kafe hingga tukang parkir.
Hidup di ibu kota yang keras membuatnya mulai kehilangan arah. Ia mulai jarang salat, lupa membaca Al-Qur’an, dan merasa hidupnya kosong.
Sementara itu, di kampung halaman, sang ibu tak pernah berhenti menyebut namanya dalam setiap sujud malam.
“Ya Allah, jaga anakku. Jangan biarkan dia tersesat. Bimbing dia, angkat derajatnya dengan ilmu yang bermanfaat,” begitu doa yang dilantunkan hampir setiap malam.
Suatu malam, Aldi pulang dalam keadaan lelah dan putus asa. Ia duduk di emperan sebuah masjid di kawasan Senen, lalu tertidur. Dalam tidurnya, ia bermimpi melihat wajah ibunya menangis sambil membaca Al-Qur’an.
Ia terbangun dengan hati yang remuk dan rasa bersalah membuncah. Besoknya, Aldi mendatangi masjid itu kembali, ikut pengajian rutin, dan perlahan-lahan hidupnya berubah.
Seorang ustaz di masjid tersebut tertarik dengan semangatnya dan mengenalkannya pada program beasiswa kuliah berbasis pesantren di daerah Depok. Aldi pun diterima. Ia kembali belajar, menghafal Al-Qur’an, dan mengejar mimpinya yang dulu sempat ia kubur.
Lima tahun kemudian, Aldi resmi diwisuda sebagai sarjana teknik dengan predikat cum laude.
Ketika pulang membawa ijazah ke rumah, sang ibu hanya tersenyum sambil menahan air mata.
“Ibu cuma bisa mendoakan. Allah yang menentukan jalannya,” katanya lirih sambil memeluk Aldi.
Kisah Aldi membuktikan, doa seorang ibu bukan hanya penguat jiwa, tapi bisa menjadi jalan terang yang mengubah arah hidup. Dalam sunyi, ibu menjadi jembatan antara langit dan bumi memohon, menangis, dan berharap tanpa lelah, agar anaknya bisa menemukan takdir terbaiknya.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage