TikTok Jadi Pusat Tren Fashion Gen Z, Ini Buktinya
KLIKWARTAKU – Dulu, tren fashion sering kali ditentukan oleh majalah gaya hidup, peragaan busana kelas dunia, atau selebriti papan atas. Tapi sekarang? Cukup buka aplikasi TikTok. Dengan jutaan video yang diunggah tiap hari, platform ini tak lagi sekadar tempat joget-joget atau hiburan semata, tapi sudah menjelma jadi kiblat fashion baru khususnya bagi generasi Z.
Fenomena ini bisa dilihat dari banyaknya konten bertema “OOTD” (Outfit of the Day), “Thrift Haul”, hingga “Get Ready With Me” yang ramai di linimasa TikTok. Gen Z memanfaatkan platform ini bukan hanya untuk berbagi gaya pakaian mereka, tapi juga untuk menginspirasi orang lain, bahkan membentuk subkultur fashion yang unik dan berani beda.
Salah satu contohnya adalah tren “Clean Girl Aesthetic”, “Grunge Revival”, hingga “Y2K Look” yang viral di TikTok. Masing-masing punya ciri khas kuat dan membentuk identitas visual yang langsung dikenali. Bahkan, tak jarang gaya-gaya ini merambah ke streetwear dan memengaruhi tren yang diadopsi oleh brand-brand besar. Dari rumah mode global hingga brand lokal, semua berlomba-lomba mengikuti arus tren dari TikTok agar tetap relevan di mata pasar muda.
Hal ini dibenarkan oleh Riri Anggraini (22), mahasiswi dan kreator konten asal Bandung yang aktif mengunggah video mix and match busana di TikTok.
“TikTok itu bukan cuma tempat buat nunjukin gaya kita, tapi juga komunitas. Aku bisa lihat gaya cewek Jepang, Korea, sampai Eropa, dan nyocokin sama style aku sendiri,” katanya.
Tak hanya gaya, TikTok juga memperkenalkan istilah-istilah baru yang kini akrab di telinga para fashion enthusiast muda. Sebut saja “capsule wardrobe”, “dopamine dressing”, atau “coquette aesthetic”. Istilah ini tak hanya populer, tapi turut mengubah cara orang berpikir tentang pakaian dari sekadar tren musiman menjadi bagian dari ekspresi diri yang lebih dalam.
Dari sisi industri, pengaruh TikTok terasa sangat nyata. Banyak UMKM fashion lokal yang mendadak viral dan panen cuan gara-gara satu video singkat. Strategi pemasaran pun bergeser.
Kini, kampanye digital yang melibatkan micro-influencer TikTok justru dianggap lebih efektif daripada iklan konvensional. TikTok menciptakan interaksi dua arah yang lebih organik, personal, dan relatable.
Lantas, apa yang membuat TikTok begitu kuat dalam membentuk tren fashion Gen Z?
Kuncinya ada pada kecepatan, autentisitas, dan algoritma. TikTok memungkinkan konten menyebar dalam hitungan jam. Gaya yang unik atau nyentrik bisa langsung viral jika dianggap relate atau menghibur.
Tak seperti Instagram yang cenderung ‘rapih’ dan ‘curated’, TikTok justru mengapresiasi keaslian dan spontanitas. Hal ini membuka ruang yang luas bagi Gen Z untuk berekspresi tanpa batasan.
Di sisi lain, para pengguna pun lebih percaya pada sesama pengguna ketimbang figur publik yang terlalu “high class”. Inilah yang menyebabkan gaya anak kos dengan outfit hasil thrifting bisa lebih menginspirasi ketimbang gaya selebgram dengan barang branded. TikTok membuat fashion terasa lebih demokratis, membumi, dan inklusif.
Kini, TikTok bukan cuma tempat cari hiburan, tapi juga inspirasi gaya. Apa yang dikenakan oleh seorang remaja dari kota kecil bisa saja menjadi tren nasional keesokan harinya. Bukan hal yang berlebihan jika menyebut TikTok sebagai “runway digital” Gen Z.
Jadi, kalau kamu merasa gaya kamu unik, otentik, dan percaya diri, mungkin sekarang saatnya kamu juga tampil di runway itu. Siapa tahu, tren berikutnya berasal dari kamu. TikTok sudah membuktikan, setiap orang bisa jadi ikon fashion asal berani tampil beda.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage