klikwartaku.com
Beranda Internasional Kebenaran Sejarah Temukan Inggris Genosida Masyarakat Adat Australia

Kebenaran Sejarah Temukan Inggris Genosida Masyarakat Adat Australia

Ilustrasi masyarakat adat menemukan penjajah Inggris melakukan tindakan genosida terhadap penduduk asli Australia

KLIKWARTAKU — Sebuah penyelidikan bersejarah dipimpin oleh masyarakat adat menemukan penjajah Inggris melakukan tindakan genosida terhadap penduduk asli Australia di negara bagian Victoria. Temuan mengejutkan ini disampaikan oleh Yoorrook Justice Commission, komisi pertama di Australia yang secara resmi bertugas mengungkap kebenaran sejarah kelam kolonialisme terhadap masyarakat adat.

Dalam laporan yang dirilis minggu ini, Komisi menyimpulkan kekerasan, penyakit, pengusiran, dan perusakan budaya telah menyebabkan populasi masyarakat adat di Victoria menyusut drastis dari sekitar 60.000 orang menjadi hanya 15.000 dalam kurun waktu kurang dari dua dekade sejak penjajahan dimulai pada awal 1830-an. “Ini adalah genosida,” tulis laporan tersebut dengan tegas.

Laporan Genosida: Rincian Pelanggaran dan Rekomendasi

Laporan ini merinci berbagai bentuk kekejaman yang dialami oleh masyarakat adat: pembantaian massal, penyebaran penyakit, kekerasan seksual, penghapusan bahasa (linguicide), perusakan lingkungan, hingga pencabutan hak asuh anak. Semua itu berkontribusi pada kehancuran fisik hampir total terhadap komunitas adat Victoria.

Hasil investigasi ini diambil dari lebih dari dua bulan sidang publik dan lebih dari 1.300 pengajuan bukti dan kesaksian.

Komisi mengajukan 100 rekomendasi kepada pemerintah, termasuk: Reformasi besar dalam sistem pendidikan untuk memasukkan narasi masyarakat adat secara menyeluruh. Permintaan maaf resmi kepada tentara Aborigin yang bertugas dalam Perang Dunia, namun tak mendapat hak atas tanah seperti veteran kulit putih lainnya.

Kemudian pendanaan lebih besar untuk layanan kesehatan masyarakat adat, setelah ditemukan bahwa rasisme bersifat endemik di sistem kesehatan Victoria. Pertimbangan reparasi atau ganti rugi atas pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi sejak masa penjajahan.

Respons dan Kontroversi

Meski laporan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah Australia, tak semua anggota komisi sepakat. Tiga dari lima komisioner (Sue-Anne Hunter, Maggie Walter, dan Anthony North) menyatakan ketidaksetujuan terhadap sejumlah temuan kunci dalam laporan, meski tak dijelaskan secara rinci poin apa yang dipermasalahkan.

Pemerintah Negara Bagian Victoria yang dipimpin oleh Perdana Menteri Jacinta Allan dari Partai Buruh mengatakan akan mempertimbangkan temuan ini dengan saksama, dan menambahkan laporan tersebut mengungkapkan kebenaran yang sulit namun penting.

Jill Gallagher, ketua lembaga puncak kesehatan masyarakat adat di Victoria, menyebut temuan genosida itu sebagai sesuatu yang tak terbantahkan. “Kami tidak menyalahkan orang-orang yang hidup hari ini atas kekejaman itu,” katanya.

“Tapi kita semua yang hidup sekarang punya tanggung jawab untuk menerima kebenaran ini, dan merekonsiliasi diri dengan sejarah.”

Bagian dari Upaya Rekonsiliasi Nasional

Komisi Yoorrook dibentuk pada tahun 2021 sebagai bagian dari upaya lebih luas untuk merekonsiliasi hubungan antara pemerintah Australia dengan masyarakat Aborigin dan Torres Strait Islander. Komisi ini memberikan wadah formal bagi komunitas adat untuk menyampaikan kisah dan pengalaman mereka secara langsung.

Meski laporan ini merupakan yang pertama di Australia, inisiatif serupa sedang berlangsung di beberapa negara bagian lain, walau dengan kemajuan yang berbeda-beda tergantung kekuasaan politik yang berlaku. Misalnya, di Queensland, upaya serupa dibatalkan setelah pergantian pemerintahan dari Partai Buruh ke koalisi Liberal-Nasional.

Di tingkat nasional, dialog mengenai pengakuan resmi terhadap masyarakat adat masih menjadi topik sensitif. Pada Oktober 2023, referendum bersejarah yang bertujuan membentuk Voice to Parliament (badan nasional untuk memberikan masukan hukum dari masyarakat adat) ditolak oleh mayoritas warga Australia.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan