130 Lembaga Kemanusiaan Dunia Desak Penutupan GHF Program Bantuan Gaza Dukungan AS dan Israel
KLIKWARTAKU — Lebih dari 130 organisasi kemanusiaan internasional, termasuk Oxfam, Save the Children, dan Amnesty International, mendesak agar program bantuan Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang didukung Israel dan Amerika Serikat segera dihentikan.
Mereka menilai sistem distribusi bantuan GHF telah gagal secara menyeluruh dan justru menyebabkan bencana kemanusiaan baru di Gaza. Sejak GHF mulai beroperasi pada akhir Mei, lebih dari 500 warga Palestina tewas dan hampir 4.000 orang terluka saat mencoba mengakses bantuan, menurut pernyataan bersama yang dirilis Selasa 1 Juli 2025.
“Warga Palestina di Gaza kini dihadapkan pada pilihan mustahil: kelaparan atau mempertaruhkan nyawa dengan mencoba mendapatkan makanan,” bunyi pernyataan tersebut.
GHF didirikan sebagai respons atas blokade ketat Israel selama tiga bulan penuh yang melumpuhkan seluruh jalur distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza. Namun alih-alih memperbaiki kondisi, sistem baru ini justru menggantikan 400 titik distribusi selama jeda perang menjadi hanya empat titik bantuan yang seluruhnya berada di bawah kendali militer Israel (tiga di barat daya Gaza dan satu di wilayah Tengah).
Kelompok kemanusiaan menilai sistem ini secara terang-terangan memiliterisasi bantuan, memaksa lebih dari dua juta penduduk Gaza berpindah ke zona padat dan berbahaya, tempat mereka menghadapi tembakan nyaris setiap hari dari pasukan bersenjata.
Laporan Harian Penembakan di Lokasi Bantuan
Sejak GHF mulai beroperasi, muncul laporan hampir setiap hari mengenai warga sipil yang ditembak saat berusaha mendapatkan bantuan. Sumber laporan datang dari tenaga medis, saksi mata, dan Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas. Banyak di antara korban adalah anak-anak yatim dan pengasuh mereka, dengan lebih dari separuh serangan melukai atau membunuh anak-anak.
Meskipun militer Israel membantah menargetkan warga sipil secara sengaja, laporan investigasi yang diterbitkan oleh Haaretz menyebut beberapa tentara Israel mengaku menerima perintah untuk menembaki warga tak bersenjata di dekat pusat distribusi guna membubarkan mereka. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dengan tegas membantah laporan itu dan menyebutnya sebagai fitnah jahat.
Sementara itu, militer Israel menyatakan sedang mengevaluasi sistem distribusi dan akan menambah pagar serta rambu-rambu peringatan demi meningkatkan respons operasional.
Kecaman dari PBB dan Dunia Internasional
PBB dan berbagai lembaga internasional sejak awal menolak model bantuan GHF. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres bahkan menyebut sistem tersebut secara inheren tidak aman. PBB menilai GHF memperpanjang penderitaan warga Gaza dengan memaksa mereka menempuh perjalanan berbahaya demi sejumput makanan, serta mengabaikan jaringan distribusi bantuan yang sudah ada.
“GHF bukanlah respons kemanusiaan. Ini adalah sistem yang justru memperparah krisis,” kata pernyataan dari koalisi organisasi tersebut.
Mereka juga menambahkan bahwa di tengah kondisi kelaparan akut, banyak keluarga kini terlalu lemah bahkan hanya untuk ikut berebut jatah bantuan makanan. Beberapa menyebut sistem GHF lebih mirip strategi militer daripada program kemanusiaan.
Seruan penutupan GHF semakin menggema di tengah keprihatinan global yang meningkat atas krisis kemanusiaan di Gaza yang belum menunjukkan tanda-tanda membaik.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage