Kopdes Merah Putih Wajib Produktif, Budi Arie: Stop Jadi Sekadar Program
KLIK WARTAKU – Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih tidak boleh berhenti sebagai proyek seremonial, melainkan harus menjelma menjadi lembaga ekonomi nyata yang mampu menyentuh kebutuhan dasar warga desa.
Dalam Rapat Koordinasi Penguatan Usaha Kopdes/Kel Merah Putih se-Provinsi Jawa Barat, Kamis (3/7), Budi Arie menyatakan koperasi harus hadir dari dapur rumah tangga hingga layanan kesehatan.
“Kita tidak sedang bicara koperasi sebagai ide, tapi aksi. Koperasi harus jadi solusi sembako murah, pembiayaan terjangkau, hingga distribusi logistik,” tegasnya.
Data menunjukkan sudah ada 80.480 unit Kopdes/Kel Merah Putih terbentuk secara nasional, dengan 93,04% telah berbadan hukum. Di Jawa Barat, 5.941 koperasi atau 99,73% telah legal. Namun, tantangan berikutnya adalah bagaimana koperasi-koperasi tersebut bisa benar-benar beroperasi secara produktif.
Budi Arie mengingatkan bahwa koperasi desa tidak bisa hanya hidup di atas kertas. Tantangan besar menanti di tahap operasionalisasi, mulai dari manajemen usaha, partisipasi warga, hingga digitalisasi sistem.
Ia menggarisbawahi pentingnya tiga aspek utama: People, Organization, System (POS). SDM koperasi harus kompeten, organisasi harus transparan, dan sistem harus digital, akuntabel, dan terintegrasi.
“Koperasi harus keluar dari bayang-bayang persepsi buruk akibat koperasi abal-abal dan pinjol ilegal,” kata Budi.
Sementara itu, Sekda Jabar Herman Suryatman menyatakan komitmennya untuk menjadikan koperasi desa sebagai sumber perubahan ekonomi lokal.
“Kalau koperasi ini hanya formalitas, kita gagal. Tapi jika digerakkan masyarakat, ini akan jadi kekuatan besar,” ujarnya.
Pemprov Jabar menargetkan dalam tiga tahun seluruh Kopdes/Kel menjadi koperasi berkualitas tinggi melalui pemetaan potensi lokal, kolaborasi antar wilayah, dan pemanfaatan teknologi digital.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage